Jakarta, Manadosulutnews – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengapresiasi produk ekspor Indonesia yang berbasis teknologi, khususnya produk PT Alam Virtual Semesta (AVS). Kementerian Perdagangan juga akan mendukung agar ekspor produk berbasis teknologi Indonesia semakin meningkat.
Hal ini disampaikan Wamendag saat kunjungannya ke PT AVS pada Selasa (4/8) di Bandung, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Wamendag melihat dan menjajal berbagai macam simulator yang dihasilkan. Selain itu, Wamendag juga meninjau proses pembuatan alat, baik untuk perangkat keras maupun perangkat lunak.
PT AVS merupakan produsen alat-alat simulator seperti simulator untuk pendidikan teknik dan kedokteran; konferensi video yang terjamin kerahasiaannya; serta simulator alat-alat militer, misalnya tank dan senjata.
“Produk PT AVS menunjukkan bangsa Indonesia memiliki peluang dan mampu menghasilkan produk berteknologi tinggi yang tidak kalah dengan negara lain. Sudah saatnya produk-produk Indonesia bukan hanya produk primer saja, melainkan harus produk jadi dan produk-produk berbasis teknologi. Saya bangga putra-putri Bangsa Indonesia bisa memproduksi alat-alat simulasi yang berbasis teknologi tinggi seperti ini,” ujar Wamendag.
Wamendag menyampaikan, Kemendag akan memfasilitasi upaya ekspor produk PT AVS. Sebelumnya, produk PT AVS juga telah menembus pasar asing, yaitu produk simulator tank khusus digunakan tentara Filipina. “Meskipun sudah menembus pasar asing, pemasaran yang lebih luas harus terus dilakukan agar bisa menjangkau tidak hanya ASEAN tetapi juga Asia bahkan hingga tingkat global. Kemendag akan ikut mendorong agar jaringan pemasaran PT AVS terusmeluas,” tuturnya.
Peluasan pemasaran ini juga sesuai dengan arahan Presiden RI untuk meningkatkan ekspornasional. “Produk yang mempunyai nilai tambah tinggi tentu akan mendapatkan prioritas utama. Produk berbasis teknologi ini memiliki nilai tambah yang sangat tinggi. Selain itu, produk sepertiini juga memberikan kontribusi yang besar tidak hanya untuk nilai ekspor, tetapi juga menguntungkan secara ekonomi dan politik dalam konteks perdagangan internasional,” imbuhWamendag.
Wamendag menambahkan, banyak perjanjian perdagangan yang memberikan preferensi tarif bagi produk teknologi Indonesia. Salah satunya ketentuan Perjanjian ASEAN-Hong Kong, China Free Trade Agreement (AHKFTA) yang produk-produk telekomunikasi Indonesia diberikan tarif 0 persen di Hongkong.
Menurut Wamendag, produk-produk seperti ini harus bisa didorong untuk masuk ke pasar negara lain dengan mekanisme perjanjian perdagangan. “Kita harus yakin Indonesia bisa memasukkan produk berteknologi tinggi ke negara lain. Dengan terbukanya peluang ini, diharapkan akan semakin banyak produsen berbasis teknologi lainnya yang akan melakukan ekspor. Kita harus bisa memanfaatkan intelektualitas dan kreativitas yang tinggi dari anak muda Indonesia,” tutup Wamendag.
(Stev/KemendagRI)