MINUT–Terkait wacana kotak kosong yang digaungkan oleh beberapa Partai Politik (Parpol) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mendapat tanggapan serius dari pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Wilayah Sulawasi Utara Boy Sompotan.
Menurut Boy, kubu perancang wacana kotak kosong adalah para politisi-politisi “Busuk” dan pemalas yang ingin menciptakan kemunduran demokrasi di Tanah Tonsea.
“Mereka sengaja memainkan politik dengan cara-cara kotor. Gaya yang memborong semua rekomendasi Parpol untuk memuluskan kemenangan sangat merugikan masyarakat serta mencederai demokrasi di Kabupaten Minut. Karna ini adalah pesta rakyat, jadi seharusnya ini menjadi momentum untuk para politisi dalam memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, bukan memberikan contoh yang tidak baik,” jelasnya
Boy menegaskan bahwa pesta demokrasi yang diinginkan masyarakat Minahasa Utara akan dirusak oleh para politisi-politisi pemalas karena otak mereka tidak cerdas.
“Masyarakat Minut yang di kenal sebagai masyarakat yang sangat menjunjung tinggi demokrasi sesuai dengan adat dan budaya. Hal itu terlihat saat Pemilihan Hukum Tua (Pilhut), karna belum pernah ada Pilhut di Minut melawan kotak sosong,” terangnya.
Boy juga mencotohkan ketika Pilkada di Makassar yang melawan kotak kosong, tetapi dimenangkan oleh masyarakat.
“Masyarakat sekarang sudah pintar, mereka tidak semudah itu dibodohi oleh para politisi busuk. Contohnya, Pilkada di Makassar yang melawan kotak kosong, tapi dimenangkan oleh kotak kosong. Nah itulah yang bakal terjadi jika kubu perancang kotak kosong memang ngotot ingin merusak demokrasi di Minut,” ungkapnya.
Boy menyingung kubu perancang kotak kosong bermental krupuk atau penakut. Ini juga sebagai bentuk kepanikan dari kubu perancang kotak kosong.
“Di Minut ada lawan yang kuat, dan pantas untuk bertarung, silahkan bersaing secara sehat, jangan ada langkah-langkah untuk mencederai pesta demokrasi. Karna pemimpin yang dihasilkan dari kotak kosong adalah pemimpin yang omong kosong,” tutupnya
(Rivo)