MANADO– Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 membuat program pendanaan riset dan inovasi untuk para peneliti dan perekayasa yang melakukan kegiatan riset dan pengembangan untuk menangani pandemi COVID-19.
Konsorsium ini dikoordinasikan oleh Kementerian yang dipimpin Prof. Bambang Brodjonegoro yang melibatkan berbagai lembaga riset di bawah Kemenristek/BRIN, pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, rumah sakit, organisasi non pemerintah, hingga sektor industri.
Dan setelah melewati proses penulaian yang ketat, dimana ada Ribuan proposal yang masuk untuk diseleksi, akhirnya Presiden RI Joko Widodo melaunching 55 produk konsorsium hasil seleksi Kemenristek/BRIN bersamaan dengan momentum Hari kebangkitan Nasional, Rabu (10/5/2020).
Dan yang membanggakan, dari 55 produk konsorsium hasil seleksi Kemenristek/BRIN, produk konsorsium termasuk salah satu diantaranya.
Tim Konsorsium Sulawesi utara (Sulut) yang diketuai oleh Ir. Tineke Langi, dari Universitas Sam Ratulangi sebagai pengusul dan peneliti yang bekerja sama dengan Industri.
Menurut Presiden IMA (Indonesia Marketing Association) Manado, Ivanry Matu yang juga mengikuti Peluncuran Produk Inovasi Covid-19 secara Virtual, yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menristek/BRIN Prof. Bambang Brodjonegoro, mengatakan sangat bangga dan bersyukur, karena salah satu produk yang diusulkan Tim Konsorsium Sulut termasuk dalam 55 produk konsorsium yang dilaunching Presiden Joko Widodo di hari Kebangkitan Nasional ini.
“Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan, sebab dari sekian banyak usulan yang ikut diseleksi, salah satu produk yang kita usulkan yakni Desinfektan organik dengan bahan-bahan non kimia seperti cengkeh dan liquid smoke dari tempurung kelapa, jadi salah satu dari 55 produk konsorsium yang dilaunching Presiden Joko Widodo. Hal ini tentu menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Utara,” kata Ivanry.
Lanjut disampaikannya, program ini melibatkan triple Helix, akademisi, pemerintah dan pengusaha. Dan hasil dari kolaborasi ini, bisa masuk di 55 produk konsorsium yang dilaunching Presiden Joko Widodo.
“Kami juga berterimakakasih kepada Unsrat yang telah melibatkan kami yang mewakili pengusaha. Dan produk ini dibuat untuk tujuan Kemanusiaan dan solusi bagi seluruh dunia ketika covid-19 melanda,” tambah Ivanry.
Oleh karenanya, Ivanry pun berharap, agar produk ini bisa menjadi salah satu produk yang mampu menjawab permasalahan saat ini, terutama bagaimana mencegah menyebarnya covid-19 secara masif.
” Karena adanya tujuan kemanusiaan, saat diajak kerjasama dengan Unsrat, kami sangat terbuka untuk saling bekerjasama dengan pihak Universitas Sam Ratulangi sebagai Lembaga akademis yang reputasinya sangat diterima di masyarakat,” jelas Ivanry.
Ditambahkannya, Produk cairan disinfektan organic ini membawa harapan baru bahwa hasil produk yang bersumber dari penelitian kampus akan teraplikasi secara massif di masyarakat ketika dikolaborasikan dengan Industri, namun tetap harus ada dukungan juga dari pemerintah agar produk ini bisa berjalan optimal.
“Harapan kita juga untuk produk ini, yang berbahan baku dari cengkeh dan kelapa, semoga nantinya akan mendongkrak nilai jual cengkeh dan kelapa lewat diversifikasi produk turunan dengan nilai ekonomis, yang nantinya akan berdampak ekonomis bagi petani dan bisa memberikan efek domino bagi masyarkat pada umumnya,” tutupnya.
(YMP)