MANADO – Pacsa Kericuan yang terjadi pada penetapan alat kelengkapan dewan (AKD) Swan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, dalam rapat paripurna, personil fraksi Partai Nasdem merasa haknya sebagai anggota dewan sudah dikebiri oleh Lima fraksi lainnya di lembaga DPRD Manado.
Pasalnya, dari sejumlah AKD yang telah ditetapkan, 7 personil fraksi Nasdem tidak mendapatkan satupun jabatan sebagai pimpinan baik di 4 Komisi maupun Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bamperperda) dan Badan Kehormatan (BK)
Padahal, sebagai salah satu partai dengan jumlah kursi ketiga terbanyak ditambah dengan koalisi bersama Partai Perindo, Fraksi Nasdem harusnya mempunyai andil dalam penetapan struktur di AKD. Namun nyatanya, tak satupun jabatan posisi pimpinan AKD yang berhasil di embat.
Wakil Ketua II DPRD Manado dari Partai Nasdem, Adrey Laikun saat konferensi pers mengatakan, Fraksinya saat ini sudah tidak dianggap dan dihargai di lembaga legislatif Manado.
“Awalnya kesepakatan dan lobby-lobby politik berjalan mulus. Namun setelah ada isu tentang Perwal (Peraturan Walikota) terkait Gaji anggota dewan yang katanya ditahan oleh Walikota (G S Vicky Lumentut) akhirnya berimbas kepada AKD di lembaga terhormat ini,” kata Laikun.
Dirinya menilai, gaji anggota dewan yang menurun adalah alasan mengapa fraksi Nasdem dikucilkan di DPRD Manado.
“Padahal Walikota mengatakan tidak pernah mengurangi jumlah gaji DPRD, karena itu bukan uangnya, itu hanya karena peraturan dari pusat yang menentang, bukan kebijakan Walikota,” jelasnya.
Ketua Fraksi Partai Nasdem, Frederik Tangkau juga menyayangkan dengan sikap dari beberapa anggota dewan yang mengucilkan hak-hak fraksinya dalam rapat paripurna penetapan AKD.
“Jelas kami sangat sakit hati dengan perlakuan dari pimpinan rapat tadi. Saya tidak diberi kesempatan bicara, ketika diberi, selalu dipotong anggota dewan lainnya dan dibiarkan saja oleh pimpinan rapat. Spontan saya tidak senang dengan keadaan itu,” terangnya.
Tangkau mengungkapkan, sebagai anggota dewan tugasnya harus bicara mengenai kesehjateraan rakyat ataupun masalah kebijakan politik.
“Bicara pun saya ditentang, dan kesempatan saya menyampaikan aspirasi selalu diabaikan. Pimpinan rapat harusnya tidak pilih kasih dan selalu mengedepankan asas kebersamaan, tapi saat ini saya lihat itu tidak terjadi di rapat paripurna ini,” keluhnya.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Fraksi Nasdem, Robert Tambuwun mengaku lapang dada jika tidak mendapatkan jabatan di AKD DPRD Manado. Namun dirinya menilai hak dan kewajiban dari para personil fraksi Nasdem telah dikebiri.
“Kami sudah legowo dengan hasil AKD. Namun kami sangat menyayangkan ketika di Paripurna tadi banyak aksi yang tidak terpuji dari para anggota dewan lainnya ketika Ketua Fraksi melakukan interupsi. Kami tetap menerima segala hasilnya, dan kami akan tetap menjalankan tugas sebagai anggota dewan demi kepentingan rakyat,” pungkas Tambuwun.
(R Christovel)