JAKARTA– Untuk menciptakan ketahanan pasar, Pemerintah berupaya mendigitalisasi sejumlah pasar tradisional.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan digitalisasi pasar tradisional adalah bagian dari rencana pemerintah untuk merevitalisasi pasar tradisional. Fokus utama revitalisasi pasar menyasar pada pembangunan non fisik.
“Hal-hal yang sifatnya bisa memberdayakan ketahanan pasar dan kemampuan pasar seiring berkembangnya zaman,” kata Jerry usai mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (23/1/2020).
Dikatakan Wamendag RI ini, salah satu digitalisasi pasar yakni digitalisasi pembayaran.
“Pemerintah akan memberikan pelatihan dan iven yang bisa membuat pasar tradisional semakin terproteksi dan dapat bersaing dengan pasar modern,” jelas Sambuaga.
Sementara, Ketua Umum APPSI Ferry Juliantono mengatakan digitalisasi sangat dibutuhkan pasar tradisional. Pasalnya, pasar tradisional mesti menyesuaikan diri dengan maraknya pasar online atau e-commerce.
“Presiden Jokowi telah menginstruksikan penggunaan aplikasi online agar dapat menjual barang-barang pedagang pasar. Nantinya, teknologi memudahkan masyarakat,” jelas Juliantono.
Jadi, lanjutnya, masyarakat bisa datang ke pasar juga bisa kita layani, kita kirim barangnya ke rumah-rumah.
Dikatakan Juliantono, pihaknya juga telah mengembangkan aplikasi bernama ‘Pasarku’ yang bekerja sama dengan pihak pengembang aplikasi dari Yogyakarta. Ia mengaku tidak mudah mengajari para pedagang pasar beralih ke digital.
“Secara kultural kita mengalami kesulitan untuk bisa melakukan edukasi kepada pedagang pasar untuk biasa menggunakan aplikasi online atau digitalisasi pasar, ini tantangan yang diberikan Presiden Jokowi dan pasti akan kita lakukan agar pedagang ini bisa masuk ke ranah yang lebih modern,” tutupnya.
(YMP)