MANADO– Kamar Dagang dan Industri (KADIN) se-Indonesia menggelar Rapat Terbatas (Ratas) bersama, yang dihadiri Ketua Kadin Se Indonesia di 34 Provinsi. Presiden IMA Manado, Ivanry Mantu, yang juga Wakil Ketua Umum KADIN Provinsi Sulawesi Utara, mengikuti ratas mewakili Ketum KADIN Sulut.
Dalam Ratas yang dipimpin oleh Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roslani, Ivanry yang mewakili KADIN Sulut memberikan beberapa usulan konkrit, yaitu:
- Kadin bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melatih UKM di Daerah yang akan membuat APD agar sesuai standar,
- Peraturan OJK 11/2020 ‘pasal karet’ karena faktanya di Sulut dari 49rb UKM dengan Kredit 11,3 Triliun ( dari 39,5Triliun total kredit umum) baru 3700 UKM yg mengajukan restrukturisasi. Di sisi lain bank/lembaga non bank belum sepenuhnya melaksanakan peraturan tersebut dengan dalih sesuai aturan OJK harus mengikuti “assessment” dari bank/non bank,
- BBPOM di Daerah tidak patuh pada perintah Presiden untuk perlancar ijin edar, faktanya Kadin Sulut sudah sampai menyurat ke BPOM RI tapi belum direspon
- Jangan hanya sektor kesehatan dan sektor riil lainnya, harus ada stimulus di sektor pertanian sebesar 250Triliun untuk menjamin ketahanan Pangan hadapi resesi pasca covid-19 ketika 4-6 bulan ke depan, dan di sektor pertanian juga melibatkan banyak tenaga kerja,
- Sulut mengusulkan dana stimulus sebesar Rp.2000 Triliun, sumber dana : cetak uang sambil Siapkan mitigasi inflasi dengan formulasi estimasi inflasi di angka toleransi 3-4%
- KADINDA menjembatani penyaluran bantuan-bantuan dana CSR dari BUMN sebagai tindak lanjut MOU KADIN dan Kemeneg BUMN agar tepat sasaran dengan membeli APD buatan UKM Sulut. Dalam Ratas ini, ada juga usulan dari daerah lain yang dibahas untuk sektor pariwisata, seperti; Hotel, Restoran, Mall, destinasi Wisata, Toko Souvenir dan lainnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kesehatan KADIN Indonesia, James Riady, yang juga seorang pengusaha, ikut membahas juga soal sekira 600 gerai matahari dan 70 mall semuanya zero income karena penutupan opersionalnya.
(YMP)