Manado, Manadosulutnews – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado Andrei Angouw – Richard Sualang menghadiri Rapat High Level Meeting TPID dan Pengukuhan TP2DD Kota Manado 2021 di Kantor Bank Indonesia (BI) Manado, Kamis (17/06/2021).
Kegiatan ini dalam rangka Pencanangan upaya Pengendalian inflasi di Kota manado melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), serta untuk mengukuhkan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Manado.
Acara diawali dengan sambutan Kepala Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat yang menyampaikan Perkembangan Perekonomian Sulut termasuk di Kota Manado serta Perkembangan inflasi di Kota Manado. PDRB Kota Manado serta PDRB Sulut ikut disampaikan dan mengulas soal perdagangan termasuk perkembangan harga-harga Komoditas strategis pertanian dan juga perikanan di Kota Manado.
Jadi intinya dijelaskan soal ketersedian pasokan terutama soal Bawang Rica dan Tomat (Barito) kebutuhan hari-hari masyarakat, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga serta soal komunikasi yang efektif.
Acara selanjutnya yakni High Level Meeting TPID Kota Manado yang dipimpin langsung Wali Kota.
Diawal sambutan dan arahan, Wali Kota langsung memberikan statemen yang bernada tegas bersifat kekhawatiran jika tidak diantisipasi dalam kaitan dengan inflasi.
“Faktor terbesar kemiskinan masyarakat adalah inflasi, apalagi jika inflasi tak terkendali. Inflasi adalah pembunuh berdarah dingin,” kata Wali Kota.
Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan kondisi perdagangan di Kota Manado saat ini, termasuk ketersediaan barang serta pengoperasian pasar-pasar yang ada di Kota Manado.
Selesai arahan Wali Kota, forum pertemuan dan pembahasan melakukan dialog peserta yang hadir dengan Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Kepala Perwakilan BI Sulut.
Hangat dalam dialog adalah soal pemanfaatan Pasar-pasar yang ada serta kontribusi PD Pasar ini terhadap perekonomian di Kota Manado. Bahasan soal ini diawali oleh pendapat dan pandangan Dirut PD Pasar Manado, Roland Roeroe soal kondisi Pasar saat ini dan berbagai masalah yang muncul serta antisipasi yang akan dilakukan kemudian.
Dalam tanggapannya, Wali Kota menyampaikan akan fokus pada distorsi yang ada di PD Pasar. “Jangan sampai ada retribusi ganda karena ada Perusahaan dalam Perusahaan,” singgung Wali Kota.
Bagi Wali Kota retribusi ganda akan merugikan konsumen yakni masyarakat karena ekonomi biaya tinggi dan ini juga memicu inflasi.
Acara selanjutnya dilanjutkan dengan pengukuhan TPID Kota Manado yang diawali laporan oleh Kepala Perwakilan BI.
Adapun Ketua TPID Kota di Ketuai oleh Wali Kota Manado, Wakil Ketua dari Pihak BI Perwakilan Sulut, Pelaksana Harian adalah Sekretaris Daerah Manado dan anggota lainnya. Kepengurussan TPID Kota Manado ini dikukuhkan oleh Wali Kota Manado.
Selesai Pengukuhan, Wali Kota Manado menyampaikan sambutannya yang intinya memotivasi kerja-kerja TPID termasuk mendorong kepada program-program digitalisasi.
“Digitalisasi ini harus diseriusi agar kita tidak ketinggalan terutama bagaimana memacu kerja-kerja kita agar kebih cepat dan efisien,” ujar Wali Kota.
Target-target Pajak dan retribusi ikut disampaikan oleh Wali Kota supaya dapat ditingkatkan dan warning kepada Bapenda Kota Manado. “Ini akan mendorong peningkatan PAD di Kota Manado,” tegas Walikota.
Sementara itu, Sekda Kota Manado menyampaikan hasil Pertemuan ini akan dilakukan rapat teknis lanjutan yang akan dipimpin oleh Sekda sendiri, dengan menghadirkan instansi teknis seperti Perindag, Pertanian, Bapenda, PD Pasar dan instansi teknis lainnya yang terkait dengan hal ini.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat; Sekda Kota Manado Micler C.S. Lakat; para kepala SKPD Pemerintah Kota Manado, pimpinan BI Sulut, Dirut PD Pasar Manado, Roland Roeroe; Dirum PD Pasar Kota Manado, Lucky Senduk serta Direksi PD Pasar Kota Manado lainnya. Juga hadir mewakili Jasa keuangan, Badan Pusat Statistik (BPS), Bank SulutGo dan pejabat teknis pemerintah Kota Manado yang terkait dengan kegiatan ini, mewakili Pedagang Pasar.
(*/Stev)