Manado, Manadosulutnews – Kepala Badan Karantina Pertanian (Brantan) Kota Manado, Drh Donni Muksydayan Saragih M.Si berharap alocasia jacklin yang merupakan salah satu tanaman hias asal Sulawesi Utara (Sulut) segera memiliki nama ilmiah.
Hal ini dikatakan Donni saat ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya Senin, (12/07/2021).
“Tujuan kita Kedepan keluar nama ilmiahnya. Karena kalau dilihat dari datanya kita, alocasia jenis ini masih nama dagang, jadi alocasia jacklin, ada yang bikin alocasia sulawesi, ada lagi alokasia lainnya padahal bunganya sama,” ungkap Donni.
Lebih lanjut dikatakan Donni, tanaman endemik Sulut ini sangat mudah di budidayakan, sehingga kita perlu dengan cepat memberikan nama ilmiahnya sebelum diklaim oleh daerah lain.
“Kalau namanya sendiri tergantung dari Kementerian Pertanian (Kementan). Biar tidak kehilangan identitias, meskipun ini sudah bukan rana kami, tapi harapannya kalau bisa namanya berbau dari Sulawesi Utara, bisa juga nama penemu pertamanya, kan banyak juga begitu, siapa yang menemukan dihargailah penemu itu menjadi namanya,” harap Donni.
Diketahui alocasia jacklin ternyata dipopulerkan oleh Jacklin Manein Pilendatu, wanita asal Sulut tepatnya di Desa Senduk Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa.
Berawal dari kecintaannya kepada tanaman hias, wanita cantik yang akrab disapa Enjie Jacklin ini berhasil membudidayakan dan mempopulerkan alocasia jacklin hingga ke pasar internasional.
Tak tanggung-tanggung tanaman ini sudah di ekspor ke 12 negara, diantaranya; Jerman, Canada, Singapura, Amerika Serikat, Vietnam, Cina, dan beberapa negara lainnya di Asia dan Eropa. Tentunya, hal ini juga turut mengharumkan nama Sulut khususnya Kabupaten Minahasa.
Ketika mempopulerkan tanaman hias ini, ternyata jenis alocasia ini tidak memiliki nama latin dan belum pernah ada di pasar internasional.
“Ketika tanaman ini diminati banyak pembeli dan belum memiliki nama, para pembeli menyebut nama jenis alocasia ini sesuai dengan nama saya yakni alocasia jacklin, karena saya yang mempopulerkan tanaman ini,” pungkas petani milenial berparas cantik ini.
(Stev)