Manado, Manadosulutnews – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado yang dinahkodai Kepala Dinas Franky Porawouw terus melakukan upayah untuk menciptakan Kota Manado yang lebih bersih dan tertata.
Seperti yang diketahui, sejak dipercayakan Wali Kota untuk memimpin DLH, Franky Porawouw dengan tangan dinginnya sudah melakukan banyak perubahan di Kota Manado.
Diantaranya; Penanganan masalah sampah di Kota Manado, pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sumompo, menata kembali Taman Kesatuan Bangsa (TKB), Taman Berkat dan Tugu Lilin, serta taman-taman lainnya yang ada di kota berjulukan “Tinutuan” ini.
Bahkan rencananya, kedepan Kota Mando akan disulap mirip negeri sakura dengan ditanami tanaman Tabebuya yang memiliki tampilan mirip Bunga Sakura yang adalah tanaman khas Jepang di sepanjang jalan utama Kota Manado.
Namun dibalik upayahnya itu, sebenarnya dia menyimpan rasa haru atas sebuah kepercayaan yang besar. Tentunya kepercayaan yang diberikan Walikota dan Wakil Walikota Manado, Andrei Angouw dan Richard Sualang.
“Sebenarnya ini merupakan ide-ide brilian dari Walikota dan Wakil Walikota, Saya hanya dipercayakan untuk menjalankan tugas,” Kata dia dengan penuh rasa bangga kepada Manadosulutnews.com Kamis (20/10).
Apalagi kata dia, Walikota dan Wakil Walikota sering turun ke lapangan untuk mengecek dan memastikan progres penataan dan perbaikan-perbaikan infrastruktur yang ada di Kota Manado ini.
“Pak Walikota dan Wakil Walikota tak henti-hentinya Turlap untuk memastikan seluruh program yang ada bisa berjalan sesuai harapan, tentunya untuk menciptakan Kota Manado yang maju dan sejahtera,” tambah Angky sapaan akrabnya.
Namun dia menambahkan, tak semua harus menunggu perintah dari pimpinan. Karena menurutnya, selaku orang yang sudah diberi kepercayaan harus berkontibusi dengan melakukan berbagai inovasi.
“Saya harus berinovasi, tidak serta-merta menunggu perintah, tapi tentunya sebelum melaksanakan program yang saya rencanakan saya harus terlebih dahulu menyampaikannya ke pimpinan,” terangnya.
Tentu memang tidak mudah untuk menata dan merubah wajah Ibukota Sulawesi Utara (Sulut) ini. Tapi dia mengatakan, dengan keyakinan dan kerja keras semuanya pasti dapat dilalui.
“Harus ada niat dan kerja keras untuk melakukan hal ini, karena kalau tidak ada niat dan kemauan pastinya semua program tidak akan terealisasikan,” pungkasnya.
(Stev)