Manado, Manadosulutnews – Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Franky Donny Wongkar (FDW) didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Meidy Maindoka menghadiri undangan kegiatan Pelaksanaan Diseminasi Komoditas Produk Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM Sulawesi Utara (Sulut), bertempat di Hotel Luwansa Manado, Kamis (17/03/2022).
Kegiatan ini digelar oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Utara, bekerjasama dengan Berka Semi Strategika sebagai lembaga riset dan kajian di bidang pengembangan potensi daerah dan UMKM.
Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, upaya pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia, salah satunya adalah penyediaan informasi KPJU Unggulan UMKM di suatu daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) berdasarkan hasil penelitian (research based).
Penelitian KPJU dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat dalam mendorong pengembangan UMKM. Penelitian KPJU Unggulan UMKM dilakukan berdasarkan pengklasifikasian sektor ekonomi atas dasar Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), selain itu penelitian ini difokuskan terhadap UMKM yang merupakan pelaku ekonomi mayoritas di daerah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulut, Arbolnas Hutabarat menyampaikan, Pengembangan UMKM terus dilakukan oleh pemerintah, baik di pusat maupun daerah, termasuk Bank Indonesia diseluruh kantor perwakilan wilayah Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena UMKM memiliki peran strategis dalam mendorong pengembangan perekonomian nasional.
Dilihat dari jumlah unit usaha, UMKM mendominasi jumlah unit usaha yang mencapai 62,92 juta unit atau 99,99% dari total unit usaha di Indonesia. UMKM juga mempunyai kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja, yakni sebesar 97,02%, kontribusi terhadap PDB sebesar 61,1%, dan kinerja ekspor mencapai 14,4% (data Kemenkop UKM tahun 2019).
“Besarnya potensi ekonomi UMKM tersebut menuntut strategi pengembangan UMKM lebih difokuskan pada KPJU unggulan daerah yang bersifat prioritas untuk dikembangkan sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi lokal yang berkesinambungan,” kata Arbonas.
Penelitian KPJU bertujuan untuk memberikan dan meningkatkan pemahaman terkait profil daerah Sulut yang meliputi kondisi geografis, demografi, perekonomian dan potensi sumber daya. Penelitian ini juga mencakup profil UMKM di Sulut, termasuk faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan UMKM, kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah serta peranan perbankan.
Pada tahun 2021, BI bekerja sama dengan Berka Semi Strategika telah melakukan penelitian KPJU unggulan UMKM di Sulut. Dari penelitian tersebut terdapat 10 KPJU unggulan di Provinsi Sulut, yakni: Kopra, Kelapa, Ikan cakalang, penjualan kopra, ikan layang/malalugis, warung makan, cengkeh, jagung, toko kelontong dan budidaya ikan Mas.
“KPJU Unggulan tersebut perlu dikembangkan menjadi competitive advantage dengan mengoptimalkan titik kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang tersedia, serta mengeliminasi titik kritis yang menghambat. KPJU unggulan Sulut tersebut juga sesuai dengan komoditas ekspor utama Sulut, di mana kinerja ekspor LN Sulut pada triwulan IV 2021 yang membaik terutama ditopang oleh pertumbuhan Ekspor LN minyak nabati yang tumbuh sebesar 99,71% (yoy),” jelas Arbonas.
“Diharapkan, dengan adanya penelitian KPJU ini dapat membantu dalam pengembangan usaha unggulan UMKM provinsi Sulut, sehingga dapat mencapai tujuan baik bersama untuk memajukan Sulut seperti pepatah “Sitou Timou Tumou Tou”, dan dapat mewujudkan Sulut yang lebih mandiri dan berdaya guna dalam mendukung perekonomian Sulut melalui semangat “Mapalus” (gotong royong),” tutup Arbonas.
Turut hadir dalam kegiatan, Kepala-kepala Daerah se-Sulawesi Utara, Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pihak perbankan, Serta peneliti dari Berka Semi Strategika yang menjadi pemateri dalam kegiatan ini.
(Stev/*)