Jakarta, MSN – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjadi narasumber dalam acara Forum Brainstorming Kepala Perwakilan RI Se-Asia Tenggara yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Kamis (31/03/2022).

Dalam arahannya, Wamendag mengatakan bahwa kawasan Asia Tenggara memiliki arti penting bagi kepentingan ekonomi nasional Indonesia karena perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Asia Tenggara memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perdagangan Indonesia dengan dunia.

Wamendag juga menambahkan bahwa, statistik 2021 menunjukkan bahwa ekspor tujuan Asia Tenggara berkontribusi 21% terhadap ekspor nasional ke dunia, sementara impor asal Asia Tenggara berkontribusi 20% terhadap impor nasional, dan surplus dengan negara-negara Asia Tenggara, yang mayoritas disumbang oleh Filipina, Vietnam dan Malaysia, berkontribusi sebesar 24% terhadap surplus nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Wamendag juga membahas proyeksi ekonomi digital di Asia Tenggara. Proyeksi ini perlu dicermati dari sisi uang yang beredar atau lazim yang disebut Gross Merchandise Volume (GMV) yang merupakan nilai total barang/jasa yang diperdagangkan di suatu layanan digital dalam waktu tertentu.
“GMV Asia Tenggara diproyeksikan dapat mencapai 700 biliun sampai 1 triliun USD di tahun 2030. Ini adalah babak baru perkembangan ekonomi dan teknologi di kawasan. Dapat dikatakan bahwa Asia Tenggara tengah memasuki era “digital decade”,” kata Wamendag Jerry.

Lanjut dikatakan Wamendag, GMV Indonesia di 2030 akan menjadi 5 kali lipat dibandingkan GMV Indonesia di 2021 atau 2 kali lipat dari seluruh GMV Asia Tenggara 2021. Hal ini mencerminkan bahwa Indonesia telah dan akanmenjadi leader ekonomi digital di kawasan.
(Stev/KemendagRI)