MINSEL, MSN – Mentri Koprasi dan UKM (KemenKopUKM) Teten Masduki didampingi Bupati Kabupaten Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar (FDW) meletakan batu pertama (Groundbreaking) Pembangunan Factory Sharing yang dilaksanakan di Desa Kapitu, Kecamatan Amurang Barat, Jumat (23/09/2022).
Tujuan pembangunan Factory Sharing (Rumah Produksi Bersama) ini dalam rangka mendukung Major Project Pengolahan Terpadu UMKM yang berada di 5 Tempat di Indonesia, dengan masing-masing Komuditi unggulan yang digenjot pemerintah guna mengangkat sektor strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Diketahui 5 daerah yang menjadi major project tersebut yakni, Aceh, Sulawesi Utara (Sulut), Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Kalimantan Timur (Kaltim). Di Sulut sendiri Kabupaten Minahasa Selatan yang mendapatkan kesempatan untuk pembangunan Factory Sharing.
Dalam sambutannya, Teten mengaku, dirinya dan Bupati FDW merupakan sahabat lama. Menurut dia, major project pengolahan terpadu UMKM produk kelapa dan turunannya di Minsel ini sungguh luar biasa.
“Bupati Minsel sahabat saya waktu di LBH dan memang diakui Sulut termasuk daerah yang menjadi sentra kelapa terbesar, namun harga di kalangan masyarakat kalau tidak salah per butir Rp. 2000 jika ini dikelola menjadi Virgin coconut oil (VCO) akan tinggi harganya menjadi Rp. 12.000, produk lain juga tidak kalah yiatu, sabuk kelapa, santan kelapa dan Batok kelapa,” tutur Teten.
Teten berharap, kelapa yang memiliki nilai ekonomi besar ini terus digenjot. Tentunya selain berdampak positif bagi para pelaku UMKM dan petani kelapa, hal ini juga pastinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Minsel dan Sulawesi Utara.
“Kelapa minyaknya sehat, harus menjadi unggulan kita di Sulut khususnya di Minsel, harus sediakan bibit kelapa oleh Mentan nantinya dan Kerjasama UMKM harus menjadikan rumah produksi bersama, namanya Produk Kelapa Raya yang akan dikelola melalui koprasi. Ini semua menjadi program peningkatan kesejahteraan petani, apalagi major project pengolahan terpadu UMKM produk kelapa dan turunannya ada 6 produk unggulan,” ujar Teten.
Sementara itu, Bupati FDW dalam Sambutannya mengaku bersyukur atas momentum ini, karena dari ribuan UMKM yang ada, sekitar 600 UMKM Minsel bergerak di komuditi kelapa dan hanya 5 daerah yang mendapatkan program Pembangunan Factory Sharing termasuk Minsel.
“Ini suatu yang membanggakan, karena ada 600 UMKM di Minsel yang bergerak di bidang komuditi dan ini pangsa pasar yang luar biasa untuk pengembangan usaha dan untuk peningkatan kesejahtraan masyarakat Minsel,” tandas Bupati FDW.
Acara yang digagas bersamaan dengan HUT Provinsi Sulut ke- 58 Tahun 2022 ini juga turut dihadiri oleh Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik, Forkopimda Sulut, Forkopimda Minsel, para kepala SKPD terkait, Pelaku Koprasi dan UMKM serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
(Stev/Adve)