MANADO, MSN – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Henry Walukouw sesalkan terkait dengan ditutupnya sejumlah lubang tambang di Tatelu, Minahasa Utara.
Pada, Senin (12/06/2033) dirinya mengatakan bahwa penutupan secara paksa terkesan arogan dan otoriter sehingga membuat keresahan dan kegaduhan masyarakat setempat.
“Saya selaku ketua koperasi batu emas, kami mengecam tindakan penutupan secara paksa lubang-lubang di lokasi perusahaan yang akhirnya membuat keresahan dan kegaduhan. Bahkan kelihatan sengaja membenturkan aparat dengan penambang,” ujar Walukow.
Sekretaris Komisi I DPRD Sulut ini menyampaikan, bahwa seharusnya pihak perusahaan lebih humanis dalam melakukan pendekatan kepada penambang.
“Harusnya duduk bersama, musyawarah mencari solusi-solusi kemasyarakatan, bukan seperti itu. Kami tau tanah tersebut sudah dibeli perusahaan tapi sebelumnya juga memang masyarakat sudah diberi ijin oleh pemilik sebelumnya untuk menambang di tanah tersebut,” katanya.
Diingatkan Walukow bahwa lokasi tersebut berada di dilingkar tambang rakyat dan perkebunan masyarakat sehingga perusahaan harusnya mampu menjalin hubungan kemasyarakatan dan progres-progres yang pro rakyat.
(Gama)