MANADO, MSN – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Herol Vresly Kaawoan (HVK) memberikan perhatian terhadap persoalan yang dihadapi oleh Peternak babi di daerah Nyiur Melambai.
Dikatakan personil Komisi I ini, setelah menyampaikan kepada Pemerintah Sulut, dirinya melanjutkan perjuangan hingga ke Pemerintah Pusat.
HVK bersama Tim komisi 1 DPRD Provinsi Sulut Menyampaikan secara lisan Aspirasi Masyarakat & Asosiasi Peternak Babi terkait Virus Flu babi ASF (African Swine Fever) yang menyerang atau mewabah di ternak babi di beberapa daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sulut ke Kementerian Sekretariat Negara RI pada, Jumat (11/08/2023) lalu.
HVK berharap dalam diskusi, Setneg untuk meneruskan aspirasi ini ke Kementrian Lingkungan Hidup dan semua yang terkait dan bisa bantu mencarikan solusi dengan cepat terkait vaksin babi/B2.
Terinformasi vaksin babi saat ini sementara dalam uji klinis di Kementrian Lingkungan hidup yang memakan waktu kurang lebih 3 bulan. Ketua APAP Sulut ini bersama peternak Babi bermohon dan berharap uji klinisnya bisa di percepat.
“Karna kami melihat beberapa tahun lalu beberapa daerah di Indonesia ternak hewan SAPI yang terkena Virus (PMK) Penyakit Mulut dan Kuku dan uji klinisnya tidak sampai tiga bulan di kementrian kami berharap agar Vaksin ini secepatnya. Kasihan kalau di tunggu 3 bulan bisa bisa ternak babi di sulut akan mati semua,” katanya.
Hadir dalam kunker Ketua komisi Rasky Mokodompit, Herol Vresly kaawoan, Melky Jakhin Pangemanan dan Fabian Kaloh, serta staf komisi I DPRD Sulut.
Adapun yang menerima kunjungan tersebut Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Hadi Nugroho dan jajaran.
(Gama)