MINSEL, MSN – Bupati Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar (FDW) menghadiri Kegiatan Kick Off dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Program Pembangunan Kebun Sumber Benih di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2024, antara Pemkab Minsel, BSIP Kementerian Pertanian (Kementan) RI, PT. Cargil Indonesia dan Manengkel Solidaritas, berlokasi di Perkebunan Kecamatan Tatapaan, Kamis (25/01/2023).
Kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut dari lobi Bupati FDW ke Kementan RI yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Kepala BBSI, Fadjry Djufry, Bupati FDW dan Presiden Direktur PT. Cargill Indonesia Christene Juanda di Kantor Pusat BSIP, Jakarta pada bulan November Tahun 2023 untuk mengembangkan komoditas Kelapa Bido di wilayah Minahasa Selatan.
Kelapa Bido sendiri merupakan jenis kelapa terpendek di dunia, namun bisa menghasilkan 16.395 butir buah per hektar atau sekitar 133 buah per pohon. Potensi produksi kelapa Bido mencapai 4 ton kopra per hektar dalam satu tahun.
Kelebihan kelapa ini adalah pertumbuhan meningginya lambat dan cepat berbuah, konon kelapa ini sudah mulai berbunga di umur 2 tahun dan sudah bisa dipanen pada umur 3 tahun. Kelapa Bido memiliki ukuran buah yang tergolong besar dengan lingkar buah sekitar 60 – 70 cm. Dengan kadar minyak kopra hingga 53,34 persen.
Dengan digelarnya kegiatan ini, Kabupaten Minahasa Selatan adalah daerah pertama di Indonesia yang membuat kebun benih Kelapa Bido. Dan kedepannya Kabupaten Minahasa Selatan berpotensi menjadi sumber benih Kelapa Bido untuk seluruh Indonesia.
Sehingga pada kesempatan tersebut Bupati FDW menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada BSIP Kementan RI, Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Palma dan PT. Cargil Indonesia Amurang.
“Terima kasih atas dukungan dan sinergisitas bersama kami pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Minahasa Selatan,” ucap Bupati FDW.
Bupati berharap, dengan dilakukannya Program Pembangunan Kebun Sumber Benih di Tahun 2024 ini, dapat meningkatkan produktivitas kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan.
“Harapannya, kegiatan ini akan menjadi langkah strategis untuk mendorong terjadinya peningkatan produktivitas kelapa dan memperbaiki kondisi sosial petani kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan. Tentunya hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandas Bupati FDW.
Diketahui, penanaman Klapa Bido secara simbolis dan akan dilanjutkan penanamannya di 25 hektar lahan yang tersebar di wilayah Kecamatan Tatapaan, Suluun Tareran dan Amurang Barat, dengan total 5 ribu benih.
(Stev/*)