MINSEL, MSN – Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan terus mempererat sinergi dengan Basarnas guna memperkuat kesiapsiagaan penanganan bencana dalam melindungi masyarakat.
Hal ini disampaikan Bupati Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar (FDW) usai mengikuti Podcase dengan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Provinsi Sulawesi Utara, George L M Randang di Aula Pos SAR Amurang, Jumat (14/03/2025).
“Ini amanat dari Undang-undang Dasar untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia. Jadi tugas pemerintah dengan pihak-pihak terkait, termasuk Basarnas agar supaya masyarakat bisa terlindungi, terlebih khusus dalam penanganan dan penanggulangan bencana,” ujar Bupati FDW.
Lebih lanjut disampaikan Bupati FDW, ke depannya untuk memperkuat kesiapsiagaan penanganan bencana, Pemkab Minsel akan terus mempererat sinergi dengan Basarnas.
“Ke depannya kita akan buat MoU dengan Basarnas berkaitan dengan program kesiapsiagaan penanganan bencana di Minahasa Selatan,” tandas Bupati FDW.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Sulut, George L M Randang mengapresiasi Bupati FDW yang telah menggandeng Basarnas dalam menjaga keamanan dan keselamatan di Minahasa Selatan.
“Mewakili Basarnas Pusat, kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, terutama Pak Bupati dan jajaran atas dukungan untuk menjaga keamanan dan keselamatan di Minahasa Selatan dengan melibatkan Basarnas,” ungkap George, didampingi Kepala Pos SAR Amurang, Steven Lumowa.
Ke depannya menurut George, pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dengan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat guna mengantisipasi keadaan darurat.
“Kami sangat mendukung program-program dari Pak Bupati, dan kami akan lebih bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam menjaga kesiapsiagaan,” tuturnya.
Apalagi menurut George, dalam pertemuan ini banyak isu-isu positif yang diangkat Bupati FDW, salah satunya sosialisasi ke masyarakat terkait kesiapsiagaan darurat.
“Saya rasa ini penting untuk kita mengedukasi masyarakat terkait langkah-langkah antisipasinya seperti apa. Begitu juga dengan rencana pemasangan rambu-rambu di tempat-tempat yang rawan sudah kita koordinasikan, agar ke depannya masyarakat bisa mengantisipasi potensi bencana,” ujar George.
“Saya juga mengajak masyarakat dan pihak-pihak terkait agar berperan penting dalam pencegahan dan penanganan bencana di Kabupaten Minahasa Selatan,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, selain membahas kesiapsiagaan penanganan bencana, dibahas pula kendala-kendala dalam penanganannya, seperti minimnya peralatan pendukung dan kurangnya tenaga terlatih dalam penanganan bencana di Kabupaten Minahasa Selatan.
(Stev)