MINSEL, MSN – Pembangunan Revitalisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tumpaan rampung 100 persen.
Proyek ini merupakan bantuan dari Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025, dengan total anggaran Rp 1.417.000.000 yang bersumber dari APBN 2025.
“Program Revitalisasi Pendidikan yang ada saat ini merupakan program proiritas Presiden RI, Prabowo Subianto untuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Dan kami mendapatkan empat unit bangunan, diantaranya Ruang Administrasi Guru, Laboratorium IPA, UKS, dan Toilet,” ungkap Kepala Sekolah SMPN 3 Tumpaan, Donald Sondakh, S.Pd, Jumat (21/11/2025).
Melalui pembangunan ini, Sondakh menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang telah meluncurkan program revitalisasi pendidikan ini.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kemendikdasmen, Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar dan Wakil Bupati Theodorus Kawatu beserta jajaran serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan.
“Program revitalisasi ini bukan hanya sekadar perbaikan fisik, melainkan bagian integral untuk menyiapkan karakter siswa dalam menuju kebiasaan anak Indonesia hebat,” katanya.
Sondakh berharap fasilitas baru ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman, modern, dan aman bagi siswa maupun guru.
“Pembangunan fasilitas sekolah ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui penguatan dan pembaruan sarana prasarana pendidikan, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman di SMP Negeri 3 Tumpaan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua P2SP Hendrik Mononimbar mengungkapkan bahwa pekerjaan revitalisasi telah berjalan sesuai estimasi 120 hari kerja.
“Puji Tuhan semua proses sudah berjalan baik. Pekerjaan ini dimulai sejak peletakan batu pertama pada 4 Agustus lalu dan saat ini sudah rampung 100 persen,” ujar Mononimbar.
Lebih jauh Mononimbar berharap, pembangunan infrastruktur pendidikan ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan pendidikan yang layak dan berkualitas.
“Dengan infrastruktur yang memadai, guru dapat bekerja lebih optimal dan siswa dapat belajar dengan lebih baik guna menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif,” pungkas Mononimbar.
(Stev)









































