MINSEL, MSN – Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif yang melibatkan lintas sektor.
Di bawah kepemimpinan Bupati Franky Donny Wongkar, S.H. dan Wakil Bupati Brigjen TNI (Purn.) Theodorus Kawatu, S.I.P., Pemkab Minsel menegaskan komitmen untuk menekan angka stunting secara berkelanjutan demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sebagai langkah strategis, Pemkab Minsel melaksanakan Pengukuhan Tim Pengendali GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), Pengukuhan Pengurus GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) Tuama Keter Minsel, serta Mini Lokakarya Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting yang digelar di 17 kecamatan se-Kabupaten Minahasa Selatan.

Upaya ini merupakan implementasi lanjutan dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang dipertegas melalui Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 14 Tahun 2023 mengenai peran desa dalam pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi.
Langkah tersebut juga sejalan dengan Program Bangga Kencana yang menekankan peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Minahasa Selatan masih menunjukkan fluktuasi.

Tahun 2021 tercatat sebesar 24,2%, meningkat menjadi 28,1% pada 2022, dan kembali menunjukkan dinamika pada tahun 2024. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat strategi dan kolaborasi di lapangan.
Program GENTING menjadi salah satu fokus penguatan dengan mendorong keterlibatan orang tua asuh dalam pemenuhan gizi dan pendampingan keluarga yang memiliki anak berisiko stunting.
Sementara itu, pembentukan Pengurus GATI Tuama Keter Minsel diharapkan meningkatkan peran ayah dalam pola pengasuhan, pemenuhan gizi keluarga, serta penguatan ketahanan keluarga.
Kegiatan mini lokakarya turut melibatkan perangkat daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, pemerintah kecamatan dan desa, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Forum tersebut menjadi wadah konsolidasi untuk menyelaraskan percepatan penanganan stunting secara tepat sasaran.
Bupati Franky Donny Wongkar, S.H. menegaskan bahwa stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga persoalan pembangunan jangka panjang yang memengaruhi kualitas generasi masa depan.
“Percepatan penurunan stunting bukan hanya tugas sektor kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama. Penanganannya harus dilakukan secara terpadu, tepat sasaran, dan berkelanjutan,” tegas Bupati Wongkar, Senin (24/11/3025).
Pemkab Minsel optimistis berbagai langkah strategis dan kolaboratif yang ditempuh mampu menekan prevalensi stunting serta mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Pemerintah daerah juga mengajak seluruh pihak untuk terus berperan aktif dalam gerakan bersama mencegah stunting demi peningkatan kualitas pembangunan manusia di Minahasa Selatan.
(Stev/ADVE)









































