MINUT–Sejumlah dugaan penyalagunaan anggaran mulai dari Dana BOS, BUMDes sampai Dana Desa tahun 2019 di Desa Nain Satu berujung di laporkan ke Polda Sulut.
Jumat (23/7) belum lama ini, Ketua BPD Desa Nain Satu Daniel Moses mewakili masyarakat setempat mendatangi Sekretariat Umum (SETUM) Mako Polda Sulut.
Adapun isi dokumen sebagaimana yang dilaporkan masyarakat, adalah terkait pembangunan Puskesmas Pembantu dengan anggaran 294 juta dan pengadaan fasilitas sebesar 33 juta, serta pembangunan drainase berbandrol 90 juta yang diambil dari Dana Desa tahap 1 dan 2 tahun 2019 dimasa kepemimpinan pejabat Hukum Tua Akrim Hasim.
Ada juga tertuang dalam dokumen laporan terkait dugaan penyalagunaan dana BUMDes tahun 2018 yang dipegang oleh Oknum Sekdes waktu itu yakni Dana BUMDes sebesar 74 juta tidak digunakan untuk keperluan desa, namun dikelola dalam bentuk simpan pinjam.
“Kami tau persis siapa aktor intelektual yang menyelewengkan uang negara dalam beberapa pekerjaan menggunakan Dana Bos, BUMDes serta Dana Desa Tahun 2019 sehingga masyarakat meminta untuk dilaporkan. Laporannya sudah diterima bagian SETUM Polda Sulut beserta dokumen pendukung,” ujar Moses didampingi Wakil BPD Alce Dalapis serta beberapa perwakilan masyarakat.
Bahkan dugaan penyelewengan Dana BOS Tahun 2019 – 2020 dan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Nain menambah daftar panjang isi dokumen yamg dilaporkan Ketua BPD Desa Nain Satu di Mako Polda Sulut.
“kami melaporkan semua kejanggalan yang ada di desa nain satu bukan melihat dari sisi sukah tidak suka tehadap oknum-oknum yang kami laporkan,tetapi kami ingin desa nain satu ada perubahan dan keterbukaan masalah penggunaan anggaran,” Imbuhnya.
Ditambahkan Moses, semua dugaan penyelewengan dan polemik desa Nain satu yang selama ini ditutupi aktor-aktor intelktual diserahkan kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sulut.
“Memang sangat disayangkan akan tetapi saya bersama masyarakat menyerahkan sepenuhkan kepada kepolisian untuk menanganinya, apalagi anggaran yang di kucurkan begitu banyak karena sampai saat ini kami merasa tidak beres terhadap penggunaan anggaran tersebut,” Pungkasnya.
(*)