Manado, Manadosulutnews – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengajak kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat mendukung kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI).
Ajakan ini sekaligus menandai peluncuran Gernas BBI dan BWI di Sulawesi Utara dengan tema “Dari Sulawesi Menuju Mancanegara” yang dipopulerkan dengan tagar #PelangiSulawesi.
Kampanye Gernas BBI mengangkat potensi produk artisan dan wisata di wilayah Sulawesi, khususnya Likupang, Sulawesi Utara yang merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Bidang Daya Saing Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bianca Lutfi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan para pelaku UMKM Sulawesi.
“Kampanye Gernas BBI dan BWI #PelangiSulawesi merupakan upaya memperluas cakupan pasar dan meningkatkan kualitas, serta daya saing produk artisan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sulawesi. Sulawesi Utara sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas diharapkan dapat menghasilkan banyak UMKM yang onboarding di ranah digital,” kata Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan kepada pelaku UMKM, Kementerian Perdagangan akan membangun pusat jajanan kuliner dan cinderamata di daerah destinasi super prioritas Likupang. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk memajukan Likupang dan menaikkan taraf perekonomian masyarakat sekitar.
Menurut Mendag Lutfi, Sulawesi sudah telah lama dikenal akan potensi sumber daya alamnya. Selain itu, Sulawesi juga memiliki sejarah perdagangan yang cukup panjang.
“Masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan juga terkenal atas keberhasilannya membangun jaringan perdagangan ke seluruh wilayah nusantara dan mancanegara. Semangat dan kegigihan berdagang masyarakat Sulawesi inilah yang patut kita tiru dan menjadi inspirasi,” imbuh Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi mengapresiasi kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT Angkasa Pura, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Indonesian E-Commerce Association (iDEA), Bank BNI, dan Mahaka Group yang telah bekerja sama menyukseskan Gernas BBI #PelangiSulawesi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak-pihak terkait. Ke depan, kami terus mengharapkan dukungan dan partisipasi penuh dari kita semua untuk menjadi pahlawan di negeri sendiri dengan membeli dan memakai produk buatan Indonesia. Kita harus bangga buatan Indonesia,” jelas Mendag Lutfi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, ekonomi nasional ditunjang oleh UMKM. “Ke depan, diharapkan pelaku UMKM Sulawesi Utara dapat naik kelas dan masuk dalam ekosistem digital. Sehingga, Provinsi Sulawesi Utara dapat berkontribusi secara signifikan untuk mencapai target Gernas BBI dan BWI,” kata Luhut.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan apresiasi kerja sama pemerintah pusat dan daerah yang terus mendukung produk-produk lokal melalui digitalisasi UMKM. “Bank Indonesia senantiasa mendukung langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan menggiatkan Gernas BBI dan BWI. Bank Indonesia ikut berpartisipasi mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui digitalisasi sistem pembayaran,” kata Perry.
Transformasi Digital UMKM
Mendag Lutfi juga menjelaskan, kampanye Gernas BBI bertujuan meningkatkan jumlah UMKM onboarding di platform digital. “Hingga pertengahan Agustus 2021, tercatat lebih dari 15 juta UMKM atau 22 persen dari total UMKM di seluruh Indonesia telah onboarding ke platform perdagangan elektronik. Dari 15 juta UMKM tersebut, lebih dari 7 juta merupakan hasil onboarding selama masa kampanye Gernas BBI yang diluncurkan sejak Mei 2020,” terang Mendag.
“Kami optimis target 30 juta UMKM onboarding di platform e-commerce akan tercapai jika melihat perkembangan yang terus meningkat saat ini. Perkembangan positif ini kami harap dapat memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Mendag Lutfi.
Mendag mengungkapkan ada dua kunci utama untuk mempercepat proses transformasi digitalisasi UMKM Indonesia, yaitu dengan kolaborasi dan inovasi. “Kolaborasi yang sinergis dari seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, asosiasi dan perbankan dapat membantu mewujudkan UMKM nasional yang tangguh, cakap, dan berdaya saing di pasar global. Selanjutnya adalah inovasi. Para UMKM Indonesia harus terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital,” tutur Mendag Lutfi.
Lanjut Mendag Lutfi, dengan diterapkannya kedua kunci utama tersebut, dan didukung oleh regulasi yang baik, pengadaan pelatihan dan pembinaan transformasi digital yang komprehensif, serta akses pembiayaan yang inklusif, UMKM Indonesia dapat tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap ekonomi nasional.
Mendag Lutfi mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia, sangat berpotensi menjadi salah satu pemain kunci dalam ekonomi digital dunia di kawasan ASEAN dan dunia. Para pelaku usaha harus meningkatkan kemampuan untuk membaca dan menganalisa tren pasar, jeli dalam melihat peluang baru di dalam negeri dan global, serta terus menciptakan terobosan produk dan teknologi baru.
“Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 tercatat sebesar Rp 632 triliun dan diproyeksikan akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030 menjadi Rp 4.531 triliun apabila kita bisa mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata. Hal itu akan terwujud jika kita dapat menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan disertai dukungan regulasi yang komprehensif,” jelas Mendag.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan, pemerintah daerah berupaya mendorong pelaku UMKM untuk selalu berinovasi. Hal itu tidak lepas dari komitmen dan konsistensi semua pihak untuk mengoptimalkan pengembangan produk lokal melalui Gernas BBI dan BWI.
“Mari kita saling mendukung dan bersinergi untuk menjaga keberlangsungan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Kita ajak seluruh masyarakat untuk mencintai produk-produk buatan Indonesia dan berwisata daerah,” kata Olly.
Pada triwulan kedua 2021 perekonomian Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07 persen YoY, dengan pertumbuhan kinerja sektor perdagangan sebesar 9,44 persen. Secara khusus, transaksi niaga elektronik selama semester I 2021 tumbuh signifikan dengan nilai mencapai Rp 186,7 triliun atau 63,4 persen dan diperkirakan akan mencapai Rp 395 triliun hingga akhir 2021.
(Stev/KemendagRI)