MANADO – Kapoksahli Pangdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Inf Drs. Theodorus Kawatu menjadi Irup pada Upacara 17-an jajaran Kodam XIII/Merdeka, Senin (17/1/2023) bertempat di Lapangan Makodam XIII/Merdeka.
Dalam penyampaiannya, Brigjen TNI Inf Drs. Theodorus Kawatu yang bertindak selaku Irup pada upacara tersebut, membacajan penyampaian tertulis dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
“Saya mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan atas kerja keras dan dedikasi yang ditunjukkan oleh seluruh Prajurit dan PNS TNI dimanapun kalian bertugas dan berada,” ucap Kapoksahli Pangdam XIII/Merdeka membacakan penyampaian Panglima TNI.
Lanjutnya, “Pencapaian seperti pengamanan perbatasan, pengamanan VVIP KTT G20, latihan baik tingkat satuan sampai tingkat strategis multilateral antar Negara, Bhakti Sosial dan termasuk penanggulangan bencana alam serta tugas-tugas perbantuan lainnya, telah menjadi bukti nyata pengabdian kita kepada bangsa dan negara. Semua ini harus kita pertahankan dan tingkatkan dalam profesionalisme Prajurit dan PNS TNI di Tahun Anggaran 2023,” imbuh Laksamana TNI Yudo.
” Tahun Anggaran 2023, kita menghadapi defisit APBN yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar 3%, hal ini merupakan antisipasi dari pemerintah untuk menghadapi gejolak tantangan ekonomi dunia yang sungguh sangat nyata dan kita rasakan,” tegas Panglima TNI.
Bapak Presiden telah menetapkan untuk belanja negara difokuskan guna meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) dan melanjutkan pada penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), infrastruktur untuk mendukung transformasi ekonomi serta pengembangan ekonomi hijau, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam amanat Panglima TNI juga disampaikan, beberapa perintah harian Panglima TNI sebagai pedoman bagi prajurit antara lain; Pertama, pengabdian tulus ikhlas dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berpedoman Pancasila, UUD 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.
Kedua, tingkatkan sumber daya Prajurit TNI agar menjadi Prajurit Profesional, Tangguh, Bermoral, Berdedikasi dan mempunyai loyalitas tinggi serta bermental Sapta Marga.
Ketiga, pertajam naluri tempur dan kemampuan dalam pelaksanaan tugas operasi guna memperkokoh soliditas antar satuan TNI, perkuat sinergitas TNI / Polri serta elemen pemerintah.
Keempat, TNI harus menjadi pengayom dan membantu kesulitan rakyat, guna memberikan rasa aman dari segala bentuk ancaman.
Kelima, wujudkan Reformasi Birokrasi dilingkungan dan kultur organisasi TNI.
Keenam, tanamkan nilai nilai keprajuritan serta junjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI dan selalu menjaga Netralitas TNI.
Ketujuh, stop aksi arogan prajurit TNI, tegas namun tetap humanis dan disegani.
Rangkaian upacara 17-an tersebut dimulai dengan Penghormatan pasukan kepada Irup, laporan Komandan Upacara, Pengibaran Bendera Merah Putih, Mengheningkan cipta, Pembacaan teks Pancasila oleh Irup, Pembacaan UUD 1945, pengucapan Sapta Marga dan pembacaan Panca Prasetya Korpri, Pembacaan amanat, Andhika Bhayangkari, laporan akhir Danup dan ditutup dengan Pembacaan doa.
(Budi)