Minahasa Selatan, MSN – Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong pengembangan produk ekspor nasional ke pasar global. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan, kontribusi ekspor komoditas unggulan di Sulawesi Utara sangat potensial, terutama pada komoditas minyak kelapa, ikan, makanan olahan, dan rempah-rempah.
Demikian disampaikan Wamendag Jerry saat menghadiri kegiatan Adaptasi Pengembangan Produk Ekspor dalam Memanfaatkan Peluang Ekspor ke Pasar Global yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Senin (12/02/2024). Kegiatan ini dihadiri 200 peserta yang terdiri dari para pelaku usaha dan masyarakat di Sulawesi Utara.
‘‘Kementerian Perdagangan mendorong pengembangan produk ekspor nasional ke pasar global. Minyak kelapa merupakan komoditas unggulan di Sulawesi Utara. Pangsa pasar ekspor minyak kelapa di Sulawesi Utara tercatat sebesar 55,97 persen. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan terus bersinergi untuk mengembangkan potensi ekspor Sulawesi Utara pada komoditas unggulan lainnya, seperti ikan, makanan olahan, dan rempah-rempah,” imbuh Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menyatakan, Sulawesi Utara membukukan nilai ekspor sebesar USD808,8 juta pada Januari—November 2023. Minyak kelapa menjadi komoditas unggulan dengan nilai ekspor sebesar USD452,7 juta. Adapun komoditas unggulan Sulawesi Utara lainnya adalah ikan tuna dan cakalang dengan nilai ekspor sebesar USD75,9 juta, makanan olahan sebesar USD73,5 juta, dan rempah-rempah sebesar USD54,3 juta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara dengan nilai ekspor mencapai USD160,1 juta dan pangsa pasar sebesar 19,79 persen pada 2023. Belanda juga merupakan mitra dagang penting bagi Sulawesi Utara dengan nilai ekspor USD140,4 juta dan pangsa pasar sebesar 17,36 persen.
Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor USD135,4 juta dan pangsa pasar sebesar 16,73 persen. Wamendag Jerry mengutarakan, Belanda, Malaysia, dan Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama untuk komoditas minyak kelapa dari Sulawesi Utara pada Januari—November 2023. Adapun negara yang potensial untuk menjadi tujuan ekspor minyak kelapa selanjutnya adalah Italia.
“Potensi ekspor komoditas unggulan di Sulawesi Utara lainnya adalah ikan. Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan menjadi pasar ekspor utama untuk komoditas ikan dari Sulawesi Utara. Thailand dan Singapura diharapkan akan segera menyusul karena potensi ekspor ikan ke negara tersebut cukup besar,” ungkap Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menjelaskan, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Australia menjadi pasar utama untuk komoditas makanan olahan dari Sulawesi Utara. Tiongkok, Amerika Serikat, Singapura, dan Thailand merupakan negara-negara yang patut dipertimbangkan untuk mendongkrak ekspor makanan olahan dari Sulawesi Utara.
“Para pelaku usaha di Sulawesi Utara diharapkan dapat membaca peluang dari segala arah, termasuk peluang ekspor komoditas rempah-rempah yang menjadi salah satu komoditas potensial Sulawesi Utara. Sepanjang Januari—November 2023, Amerika Serikat, Belanda, dan Vietnam menjadi negara tujuan ekspor utama untuk komoditas rempah-rempah dari Sulawesi Utara. Adapun negara-negara yang potensial untuk ekspor komoditas rempah-rempah adalah India, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab,” ujar Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry mengatakan, Kementerian Perdagangan memiliki strategi dan program untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke pasar global, termasuk peningkatan ekspor komoditas-komoditas unggulan dari Sulawesi Utara. Pertama, peningkatan kompetensi dengan memfasilitasi pelatihan ekspor untuk para pelaku usaha. Kedua, peningkatan akses pasar dengan pameran dagang, intelijen pemasaran, dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching). Ketiga, mengoptimalkan peran 46 perwakilan perdagangan di seluruh dunia.
“Langkah keempat adalah memfasilitasi peningkatan nilai tambah dan daya saing produk ekspor kepada para pelaku usaha. Selanjutnya, peningkatan promosi digital menggunakan platform InaExport dan kolaborasi dengan lokapasar,” jelas Wamendag Jerry.
Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD36,93 miliar pada 2023. Nilai ekspor Indonesia pada periode Januari–Desember 2023 mencapai USD258,82 miliar. Adapun nilai neraca perdagangan nonmigas Indonesia adalah sebesar USD56,84 miliar pada 2023.
Tenaga Ahli Export Center Surabaya Aksamil Khair yang turut hadir menjelaskan, Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN memiliki layanan InaExport yang dapat diakses melalui situs web https://inaexport.id/. InaExport adalah layanan satu atap (one stop service) yang menghubungkan pelaku usaha Indonesia dengan buyer. InaExport terintegrasi dengan perwakilan perdagangan di luar negeri sehingga perusahaan yang terdaftar di InaExport dapat diakses langsung oleh perwakilan perdagangan dan buyer.
“InaExport dapat dimanfaatkan para pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pemasaran produk ke negara-negara potensial. Para pelaku usaha dapat mendaftar ke InaExport terlebih dahulu sehingga produk yang ditawarkan dapat diakses buyer dan perwakilan perdagangan di luar negeri. Aplikasi InaExport bersifat keanggotaan, yaitu layanan yang disediakan hanya dapat dimanfaatkan apabila sudah terdaftar sebagai anggota di InaExport,” ujar Aksamil.
Aksamil menambahkan, terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam proses mendorong potensi ekspor produk ke pasar global. Konsistensi kualitas produk, waktu pengiriman yang sesuai kontrak, pengemasan yang menarik, sertifikasi terkait dengan kesehatan dan keamanan produk, dan kapasitas produksi yang keberlanjutan harus menjadi perhatian untuk meningkatkan ekspor produk ke kancah dunia.
(Stev/KemendagRI)