MANADO, MSN – Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara (Sulut), Herol Vresly Kaawoan memberi komentar terkait pemberitaan di media sosial yang menyudutkan Ketua DPD Gerindra Sulut yang baru Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK) dari Oknum mantan pengurus Partai Gerindra Sulut.
Kepada manadosulutnews, Herol Kaawoan mengatakan bahwa sebagai Kader yang sudah lama membesarkan Partai Gerindra sangat menyesali akan hal tersebut.
“Tentunya saya selaku Kader Gerindra Sejati yang sudah lama membesarkan partai Gerindra di sulut sangat menyesalkan,” ujar Herol Kaawoan, Rabu (31/07/2024).
Personil Komisi I DPRD Sulut ini juga menuturkan bahwa, Yulius Selvanus Komaling datang ke Sulut atas perintah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga selaku Presiden Indonesia terpilih 2024-2029.
“Pak Yulius datang ke Sulut bukan cita-cita tapi ini perintah langsung oleh Pak Prabowo Subianto Ketua Umum yang juga selaku Presiden terpilih RI 2024 – 2029 untuk mendisiplinkan kader dan membangun Provinsi Sulut,” tutur Kaawoan.
Herol Kaawoan juga menyampaikan bahwa ditengah isu yang menyudutkan, Yulius Selvanus beberapa hari yang lalu menjawab dengan marathon kunjungan ke hampir 10 DPC Partai Gerindra Sulut.
“Beliau turun hampir 10 DPC dengan maksud untuk memperkuat kader, mendisiplinkan kader dan mendorong Pengurus DPC melengkapi struktur kepengurusan sampai ke anak ranting yang belum terbentuk untuk menatap pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota, Bupati dan Wakil Bupati yang sudah di depan mata,” jelas Kaawoan.
Lanjut, kata Kaawoan bahwa Yulius Selvanus juga dalam kunjungan beliau berpesan untuk berdamai lah dengan semua orang dan jangan menyebar Hoax berita bohong.
“Mengutip kalimat dari Pak Prabowo bahwa seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak,” ujar Kaawoan.
Herol Kaawoan juga mengajak kader, simpatisan, pendukung, dan pengagum untuk bersama-sama bergandengan tangan tegak lurus mengamankan serta memenangkan Yulius Selvanus Komaling sebagai Calon Gubernur Sulut periode 2024-2029.
“Dan jikalau ada kader Partai Gerindra atau organisasi sayap Partai Gerindra yang tidak mendukung tentunya kami (Pengurus DPD) akan mengevaluasi,” pungkas Kaawoan.
(Penulis : Gama)