Manado, Manadosulutnews – Wali Kota Manado Andrei Angouw Meninjau Kegiatan Vaksinasi, bertempat di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Alex Kawilarang, Kamis (24/06/2021).
Kedatangan Wali Kota, disambut langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, Franky Porawouw yang memprakarsai kegiatan Vaksin Hebat di TKB ini.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota mengapresiasi seluruh warga yang telah hadir dalam program vaksinasi. Dia juga berharap, masyarakat akan semakin sadar tentang pentingnya vaksinasi. Sehingga, kedepannya bisa terlindung dari penyebaran Covid-19 ini.
“Saya berharap masyarakat saling mengajak satu sama lain untuk melakukan vaksinasi, karena ini untuk keamanan bersama,” harap Wali Kota.
Usai melakukan peninjauan vaksinasi di TKB, Wali Kota melakukan pemantauan dengan berjalan kaki menyusuri areal pertokoan Pasar 45, untuk melihat kesiapan pelaku usaha dalam menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes).
Setelah itu, Wali Kota melanjutkan pemantauannya ke Jln. Dr. Sutomo hingga Sudirman sambil melihat beberapa drainase yang penuh sampah dan tergenang air. Wali Kota juga meminta Kadis DLH agar memperhatikan pohon besar yang ada dipinggir jalan supaya tidak membahayakan para pengguna jalan.
Dalam pemantauannya, Wali Kota juga sesekali bercengkrama dengan warga sekitar, sembari berpesan kepada warga untuk tetap menerapkan Protokol Kesehatan dan mengikuti program vaksinasi yang sedang digalakkan pemerintah.
“Mari kita tetap mematuhi Protokol Kesehatan yang ada, serta bersama-sama dalam mensukseskan program vaksinasi, agar kita bisa dengan segera mencapai Herd Immunity,” ajak Wali Kota.
Sekilas Tentang Herd Immunity (Kekebalan Kelompok) :
Herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
Misalnya, jika 80% populasi kebal terhadap suatu virus, empat dari setiap lima orang yang bertemu seseorang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit dan tidak akan menyebarkan virus tersebut lebih jauh.
Dengan cara ini, penyebaran penyakit tersebut dapat dikendalikan. Bergantung pada seberapa menular suatu infeksi, biasanya 70% hingga 90% populasi membutuhkan kekebalan untuk mencapai kekebalan kelompok.
(Stev)