TAHUNA-Keberhasilan petani lokal Sangihe dalam memanfaatkan lahan dengan berbagai tanaman holtikutura diantaranya tomat dan rica, harusnya mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Namun sangat disayangkan jerih lelah petani ini justru hanya dimanfaatkan sejumlah pihak dalam hal ini tengkulak yang berimbas pada kerugian petani iti sendiri.
Bupati Sangihe Jabes E Gaghana SE ME merasa prihatin dengan nasib petani lokal ini. Olehnya Gaghana meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) untuk mengawasi hasil petani di pasaran.
“Saat ini petani dirugikan dengan aksi para tengkulak yang menguasai sejumlah pasar tradisional. Petani yang berjeripayah namun dinikmati oleh tengkulak. Petani dipersulit untuk memasarkan hasilnya dan dinikmati oleh para tengkulak. Contoh harga beli rica setiap kilogramnya dihargai Rp 30 ribu oleh tengkulak dan dijual lagi Rp 50 ribu, sangat kasihan nasib petani kita”, ujar Gaghana.
Olehnya saya meminta agar Disperidag segera melakukan pengawasan terhadap monopoli tengkulak dalam bertransaksi dengan petani.
“Hal ini harus disikapi dengan serius oleh Disperindag. Jangan biarkan tengkulak menjadi penghambat harga jual hasil pertanian petani. Semaksimal mungkin kita bersama memberikan kesejahteraan kepada petani dengan harga beli hasil pertanian mereka yang bisa menguntungkan” imbuh Gaghana sambil meminta semua jajaran Pemkab Sangihe agar bisa membeli hasil pertanian petani lokal.
(Redaksi)