JAKARTA– Ekspor produk kopi Indonesia meningkat ke Mesir sebesar 21 persen di tengah merebaknya pandemi COVID-19 di dunia. Nilai ekspor sebesar 21 persen ini pada periode Januari–Februari 2020 atau naik dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Hal ini menunjukan permintaan produk kopi asal Indonesia di Mesir masih tinggi dan tidak mengalami kendala. Beberapa eksportir kopi di lndonesia juga optimis akan tetap melakukan pengiriman kopinya sesuai kontrak dagang yang telah ditandatangani buyersMesir saat Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 lalu.
Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Jakarta, hari Rabu (29/4/2020).
“Kerja keras eksportir kopi Indonesia dan Atase Perdagangan Kairo telah meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Mesir sebesar 21 persen di tengah wabah pandemi COVID-19. Semua kontrak dagang dengan eksportir kopi lndonesia berjalan lancar atas kolaborasi erat ini. Bulan depan bahkan ada beberapa kontrak impor yang telah disepakati akan segera dikirim ke Mesir pada periode April–Mei 2020 ini,”ujar Mendag.
Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasanmenjelaskan, pada Maret 2020 sudah terdapat 18 kontainer yang di kapalkan ke Mesir dan sampai April 2020 ini sudah diekspor sebanyak 12 kontainer.
“Meningkatnya ekspor kopi Indonesia ke Mesir awal tahun 2020 ini merupakan komitmen kontrak kesepakatan dagang yang telah ditandatangani pelaku usaha kopi Indonesia dengan pelaku usaha kopi Mesir,”imbuhnya.
Salah satu kontrak dagang tersebut yaitu antara perusahaan Mesir, Egyptian Coffee Importer Group dengan PT. Asal Jaya (Malang-Jawa Timur) yang membukukan kontrak dagang senilai USD 50 juta. Kontrak dagang berlangsung saat pameran dagang Trade Expo Indonesia tahun 2019 di ICE BSD, Tangerang.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada bulan Februari 2020, Indonesia merupakan negara pengekspor nomor satu biji kopi ke Mesir dengan nilai ekspor sebesar USD 12,62 juta. Nilai ini bertambah 21,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 10,36 juta. Terdapat kenaikan dari sisi kuantitas sebesar 29,53 persen atau senilai 7.274 ton untuk bulan Februari 2020 dibandingkan bulan Februari 2019 yang sebesar 5.615 ton.Menurut laporan Badan Statistik Mesir pada tahun 2019, Indonesia merupakan negara pengekspor nomor satu biji kopi ke Mesir yang menempati pangsa pasar sebesar 61,74 persen dengan tren pertumbuhan dari tahun 2015–2019 sebesar 16,73 persen. Impor Mesir terhadap produk biji kopi Indonesia di tahun 2019 sebesar USD 59,510 juta. Nilai ini naik 2,30 persen dibanding tahun 2018yang sebesar USD 58,171 juta.
Atase Perdagangan Kairo Irman Adi Purwanto Moefthi menambahkan, harga pasaran kopi robusta lndonesia ke pasar Mesir pada April 2020 per ton untuk jenis kopi robusta grade I seharga antara USD 2.215-USD 2.300, grade ll antara USD 2.065-USD 2.100, serta grade lll defect 45 antara USD 1.730-USD 1.800. Hingga saat ini, lanjut Irman, ekspor kopi robusta masih berjalan walaupun restoran, hotel, dan kedai kopi harus tutup di tengah wabah COVID-19. Penutupan tempat umum ini membuat para pedagang dan distributor kopi harus beralih menjual produk kopi secara daring atau melalui sistem pesan antar ke rumah.
“Kita tetap optimis para eksportir kopi Indonesia masih tetap dapat mengekspor produknya ke Mesir. Pemerintah Mesir bahkan memberi kemudahan terhadap impor komoditas pangan selama masa COVID-19. Misalnya, memberikan kemudahan mengeluarkan barang di pelabuhan. Selain itu, para eksportir tidak perlu melakukan legalisasi dokumen ekspor dari Kedubes Mesir di Jakarta atau KADIN lndonesia dengan menandatangani perjanjian yang menjamin produk yang diekspor tersebut berasal dari Indonesia,”tutup Mendag.
(YMP/Humaskemendag)