Manado, Manadosulutnews – Wali Kota Manado Andrei Angouw memiliki Hobi (Kegemaran) yang baru yakni; berjalan di atas tumpukan sampah.
Hobi baru Ini merupakan keseriusan Wali Kota dalam upaya menangani permasalahan sampah yang selama ini mengahantui Kota Manado.
Bukan tidak beralasan, hal ini dilakukan Wali Kota untuk memenuhi janji politiknya dalam mengikuti kontestasi Pilkada di tahun 2020 lalu.
Sehingga penanganan sampah pun menjadi salah satu program prioritas Andrei Angouw – Richard Sualang (AA-RS) setelah terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Kota Manado periode 2021-2024.
Hal ini juga merupakan salah satu upayah AA-RS untuk menjadikan Kota Manado yang maju dan sejahtera.
Hari ini, Sabtu 12 Juni 2021 sekira Pukul 11:30 Wita, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Franky Porawouw dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Peter Eman. Untuk kesekian kalinya semenjak dilantik, Wali Kota kembali mengunjungi TPA Sumompo untuk memastikan proses pengolahan sampah berjalan dengan baik.
Dengan memakai baju tim faforitnya AC Milan serta beralaskan sepatu sneakers, Wali Kota menaklukan bukit sampah yang berada di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sumompo.
“Proses pembuangan sampah harus tetap diatur semaksimal mungkin agar tidak terjadi lagi kemacetan kendaraan pengangkut sampah,” ucap Andrei tegas kepada petugas di TPA.
Menurut Wali Kota yang enerjik dan tegas ini, setelah TPA regional Ilo-ilo beroperasi, pihaknya akan memberikan wajah baru di TPA Sumompo dengan menjadikannya ruang terbuka hijau.
“Manado harus lebih baik dari sebelum-sebelumnya terutama bagaimana kita menata estetika kota agar semakin menarik. Salah satunya adalah Kota Manado harus bersih. Makanya penanganan sampah harus bernar-benar dilakukan secara baik dan profesional serta tidak merugikan masyarakat secara umum,” ucap orang nomor satu di Kota Manado ini.
Diketahui, sebelum mengunjungi TPA Sumompo, Wali Kota terlebih dahulu mengunjungi Griya Paniki Indah (GPI), tepatnya di Taman Nursery Mapanget. Di tempat ini Wali Kota melihat taman yang ada dan berdialog dengan pekerja taman terkait proses pembibitan, pemeliharaan sampai pada pemanfaatan bunga-bunga yang ada.
(Stev)