Gorontalo, Manadosulutnews – Aksi jilid dua yang di laksanakan aliansi pemuda dan mahasiswa peduli Gorontalo di kantor wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Gorontalo, Jumat (19/11/2021) berlangsung ricuh.
Aksi ini dilakukan, karena adanya dugaan rotasi jabatan pada tubuh imigrasi kelas 1 Provinsi Gorontalo yang sarat akan kepentingan. Apalagi mereka mendapat informasi, pejabat yang baru diduga pernah dilaporkan ke Polres Bolmong atas dugaan pelecehan seksual pada saat yang bersangkutan menjabat sebagai kepala kantor imigrasi Kotamobagu tahun 2017.
“Pasca aksi jilid 1 sampai dengan kemarin 19 november 2021 kita tidak mendapatkan informasi ataupun jawaban dari tuntutan yang kami sampaikan kepada kakanwil untuk di sampaikan ke pusat. Namun, justru kami mendaptkan informasi adanya pelantikan kepala imigrasi baru yang terkesan di tutupi dan terburu-buru,” ujar koordinator lapangan Sandi Mobi.
Padahal menurut Mobi, kemarin pihak dari aliansi dan kakanwil telah menandatangani petisi yang telah kami ajukan untuk menolak kedatangan kepala imigrasi baru di Gorontalo yang akan di sampaikan ke pusat. Apalagi, menurut mereka, petisi itu telah di tanda tangani atas nama kepala kantor wilayah Kementrian Hukum dan hak asasi Manusia Provinsi Gorontalo.
Mobi juga meminta agar petisi yang telah ditandatangani oleh kepala kantor wilayah agar dapat ditindaklanjuti sebagai bentuk tanggungjawab. Kata mereka, jangan sampai kepala kantor wilayah melakukan pembohongan publik apabila tidak menindak lanjuti petisi tersebut.
“Terlebih di tanda tangan yang mengatas namakan kepala kantor wilayah terdapat stempel/cap dari instansi terkait. Selain itu juga kami akan menelusuri terkait dengan pembakaran spanduk yang bertuliskan penolakan kepala kantor imigrasi baru di Gorontalo yang kami pasang di kantor imigrasi Gorontalo dan kami akan menepuh jalur hukum sebagai warga Negara yang taat akan aturan,” ujar Mobi.
Sementara itu para peserta aksi menegaskan, agar pihak Kumham Wilayah Gorontalo dapat mendengarkan aspirasi mereka, jika tidak mereka akan kembali melakukan aksi yang sama.
“Sekali lagi kami tegaskan bahwa petisi yang telah di tanda tangani antara kepala kantor imigrasi dan aliansi pemuda dan mahasiswa peduli Gorontalo yang di wakili oleh koordinator lapangan Sandi Mobi merupakan bentuk kesepakatan bersama untuk menolak kepala kantor imigrasi baru gorontalo,” ujar para peserta aksi.
Mereka juga mengatakan, akan kembali melakukan aksi di kantor kementrian hukum dan hak asasi manusia wilayah Provinsi Gorontalo dan DPRD Provinsi Gorontalo untuk meminta rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak pihak terkait.
(Stev/***)