Manado, Manadosulutnews – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sangihe meraih Juara Umum dalam kegiatan Kerukunan dan Legislatif Expo tahun 2021.
Diketahui, DPRD Sangihe mendapatkan juara umum setelah memenangkan beberapa jenis lomba, yakni; lomba stand terbaik Legislatif, Sangihe mendapat juara 1, lomba idol juara 1, dan lomba catur juara 3. Sedangkan untuk fashion show, delegasi DPRD Sangihe meraih juara 2, serta untuk stand FKUB Sangihe juga meraih juara 1.
Menariknya, ini merupakan keempat kalinya DPRD Sangihe meraih juara umum dalam kegiatan Legislatif Expo. “Ini kali keempat kami mendapatkan juara umum,” kata Ketua DPRD Sangihe, Josephus Kokondo kepada wartawan media Manadosulutnews saat ditemui disela-sela penutupan kegiatan yang di gelar di Atrium Manado Town Square (Mantos), Jumat (19/11/2021).
Josephus juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah bekerja secara maksimal, sehingga DPRD Sangihe boleh kembali mendapatkan juara umum dalam kegiatan tahunan ini.
Namun menurut Josephus, capaian tersebut bukanlah salah satu tujuan inti DPRD Sangihe mengikuti kegiatan tahunan ini. Karena menurut dia, ada hal lain juga yang tak kalah pentingnya dari sekedar mendapatkan juara umum.
“Satu hal yang penting juga dari kegiatan ini, kami bisa bertemu dengan teman-teman Legislatif yang ada di Kabupaten Kota maupun Provinsi, sehingga tahu bagaimana dinamika dan cara-cara pelayanan ke masyarakat, Kami saling bertukar pikiran dan pengalaman,” ungkap Josephus.
Dia juga menambahkan, dengan adanya kegiatan seperti ini mereka juga dapat mengetahui tentang perkembagan regulasi yang ada, dalam rangka menjalankan tugas dan pengabdian kepada masyarakat.
“Jangan melihat beban untuk mengikuti kompetisi ini, tapi manfaat apa yang bisa kita dapat dalam rangka tugas pengabdian ke masyarakat dengan saling bertukar pikiran dan pengalaman. Bukan hanya pengalaman performa kepada masyarakat, tapi juga perkembangan regulasi yang berubah-ubah,” paparnya.
Disinggung mengenai tema dalam kegiatan ini, yaitu Kerukunan Beragama, dengan bangga Josephus menyampaikan, Sangihe merupakan salah satu barometer kerukunan, Karena dari dulu umat beragama di Sangihe sudah terbiasa hidup berdampingan, bahkan menurut dia, dalam satu rumah pun ada yang tinggal berbeda agama.
“Untuk kerukunan. Bukan untuk menyombongkan diri, tapi kalau untuk belajar kerukunan datanglah ke Sangihe. Karena, di sangihe kerukunan bukanlah normatif dan retorika tapi kerukunan sangihe adalah kultur,” kata Josephus bangga.
“Kerukunan kalau hanya dibuat sebagai simbolik itu menjadi semu, harusnya kerukunan itu kultur, kalau cumua dibuat seminar, pertemuan dan forum, saat pulang pasti lupa. Jadi kalau di Sangihe kerukunannya kultur,” tambah Josephus mengakhiri.
(Stev)