MANADO – TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) hadir sejak tahun 1980 dengan harapan dapat mempercepat pembangunan pedesaan yang ada di seluruh Indonesia. Dengan tujuan yang jelas dan mulia, TMMD tidak serta-merta program dari TNI saja namun merupakan bentuk kolaborasi dengan pemerintah kabupaten serta lembaga-lembaga sekitar. Dilihat dari segi mana pun, kegiatan yang bersifat triwulan ini memberikan keuntungan bagi sebagian besar pihak. Selain berperan besar dalam meningkatkan citra TNI di mata masyarakat, dengan dilaksanakan program ini dapat membunuh stereotip yang tumbuh sejak lama. Sebuah pemikiran yang beranggapan bahwa pemerintah hanya memfokuskan diri dalam melakukan pembangunan di daerah-daerah besar dan melupakan bahwa daerah pedesaan, tempat tinggal mereka, masih merupakan bagian dari NKRI.
Di bawah Kodam XIII/Merdeka, TMMD kali ini dilaksanakan di dua tempat yaitu Provinsi Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara, Kecamatan Bolangitang Barat bertempat di Desa Bohabak 1 dan Provinsi Gorontalo bertempat di Desa Molingkapoto. Timbul pertanyaan dalam benak, “bagaimana desa-desa ini dipilih?” Jawabannya adalah atas usulan pemerintah kabupaten serta disesuaikan dengan MoU yang sudah ditetapkan. Menjadi tantangan tersendiri bagi Kodim 1303/Bolaang Mongondow dan Kodim Kodim 1314 /Gorontalo Utara serta pemerintah kabupaten setempat karena setiap desa memiliki kebutuhannya masing-masing. Sama seperti harapan yang selalu dikumandangkan, diharapkan pelaksanaan TMMD dapat berjalan dengan baik.
Jika harus ditarik satu kata untuk mendeskripsikan program TMMD ini, maka kata ‘pengabdian’ adalah kata yang tepat. Pembangunan secara fisik berupa perintisan jalan dan pembangunan plat duiker menjadi program unggulan setiap satgas. Seperti yang dilaksanakan di Desa Bohabak 1, perintisan jalan perkebunan sepanjang 2.800 meter dan pembangunan enam titik plat duiker diharapkan dapat membantu warga setempat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Berbeda namun sama, Satgas TMMD di Desa Molingkapoto tidak hanya memfokuskan pada pembangunan plat duiker dan perintisan jalan kurang lebih 1 Km, namun adanya pembangunan drainase sepanjang 240 meter dan jambanisasi di rumah-rumah warga yang tidak memiliki jamban yang cukup layak.
Tidak hanya berupa program fisik saja namun TMMD juga melaksanakan program non-fisik. Tidak dapat dipungkiri bahwa edukasi bagi warga desa merupakan hal yang juga penting untuk diberikan perhatian. Untuk itu dilaksanakan penyuluhan-penyuluhan yang diperuntukkan untuk para warga desa dengan harapan dapat menambah wawasan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. Penyuluhan berupa wawasan berbangsa dan bernegara, bahaya narkoba hingga bersifat agama dilaksanakan baik di Desa Bohabak 1 maupun Desa Molingkapoto. Sebagai contoh Satgas TMMD Ke – 113 Kodim 1314/Gorontalo Utara menggelar penyuluhan sadar hukum kepada Siswa SMAN 7 Gorut dengan harapan bahwa penyuluhan dapat membuat para generasi muda sadar akan pentingnya hukum. Satgas Kodim 1303/Bolmong juga tidak ketinggalan, hal tersebut terlihat dari dilaksanakannya penyuluhan Keluaga Berencana (KB) bagi warga desa Bohabak 1 yang bekerjasama dengan Puskesmas setempat.
Program yang sudah dipersiapkan sejak Bulan April ini, dan resmi dibuka pada 11 Mei 2022 ini memiliki arti yang cukup mendalam tidak hanya bagi warga namun juga tim Satgas yang bertugas. Jerih payah dan kerja keras terbayar dengan warga yang sangat menerima dan mau ikut membantu. Tak ayal, warga juga ikut turun tangan demi pembangunan tempat tinggal mereka. Para ibu juga dengan senang hati memberikan bekal makanan sebagai ungkapan terima kasih atas kebaikan yang telah diberikan. Tidak jarang para personal satgas berbaur dengan warga seperti melaksanakan ibadah bersama, melakukan kerja bakti bahkan memancing dan makan bersama. Keakraban yang terlihat tentu menjadi hal yang tak tidak dapat dibayar oleh apapun.
“Selaku masyarakat, saya sangat berterima kasih dengan kegiatan TMMD ini, dengan adanya akses jalan, hasil perkebunan kami akan lebih mudah dibawa ke pasar,” tutur salah seorang warga Desa Bohabak 1, Eding Suratinoyo.
Tidak dipungkiri bahwa kinerja dan konsistensi TNI dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab tidak dapat diragukan lagi. Dengan sisa waktu yang tersisa, semua program telah rampung sssuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selama 30 hari pengabdian TNI selama itu jugalah mereka mampu membuktikan sekali lagi bahwa kerja keras akan selalu membuahkan hasil yang baik. Besar harapan bahwa segala bentuk pembangunan secara fisik maupun non-fisik tidak hanya bersifat sementara namun akan membekas.
Mungkin kegiatan TMMD ke-113 sebentar lagi akan rampung. Meski hanya 30 hari namun dampaknya membekas selamanya. Meski terlihat kecil dan sepele namun efek yang diberikan sangatlah besar. Harapan yang ditanamkan kiranya tidak hanya akan menjadi harapan semata, melainkan menjadi amanat yang akan diteruskan kepada penerus bangsa.
Terpantau di lokasi, semangat terhadap pengerjaan akses jalan perkebunan sepanjang 2800 meter ini tak hanya berasal dari prajurit Kodim 1303/Bolmong namun ada beberapa warga setempat pun terlihat antusias dan menyaksikan langsung pembukaan jalan perkebunan Rata Pinang Desa Bohabak Satu yang telah mencapai 65 persen. Tentunya ini menjadi penanda bahwa warga setempat sanghat mengharapkan adanya pembangunan akses perkebunan agar dapat memudahkan mobilisasi di sektor perkebunan. Para warga sangat bersyukur ketika mengetahui wilayah dan warganya yang rata-rata berprofesi sebagai petani karena telah dipilih sebagai lokasi TMMD. Masyarakatnya juga sangat antusias sehingga mereka dengan senang hati membantu ikut menyukseskan TMMD
“Saya sering lewat dengan berjalan kaki dan hari ini coba melihat secara langsung kondisinya. Karena penasaran saja bagaimana bentuk jalannya nanti. Banyak warga yang menunggu supaya ini bisa dilalui kendaraan untuk mengangkut hasil panen kami nantinya,” ucap Bapak Mustikabanguna salah seorang warga Desa Bohabak Satu. Disini kita bisa lihat bahwa warga setempat menaruh harapan besar terhadap pembangunan ini. Warga berharap bahwa dengan adanya TMMD ini, akses jalan yang dibuka dapat membawa banyak kemudahan bagi mereka. Walaupun selama pengerjaan TMMD ada banyak tantangan yang dihadapi seperti cuaca tetapi para personel tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan TMMD sesuai dengan target yang ditentukan dan juga sesuai dengan harapan para warga. Besar harapan masyarakat, proyek TMMD ini bisa selesai dan berdampak positif bagi warga setempat.
(red/Pendam)