PADANG, MSN – Kementerian Perdagangan berkomitmen terus mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatra Barat.
Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong para pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya. Demikian diutarakan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam kunjungannya ke beberapa titik UMKM di Sumatra Barat pada hari ini, Selasa (28/6).
“Pemerintah terus berupaya mengembangkan UMKM di seluruh Indonesia, khususnya Sumatra Barat. Para pelaku UMKM yang dapat meningkatkan kualitas produknya diharapkan dapat menembus ekspor ke pasar global. Kementerian Perdagangan melalui perwakilan perdagangan, seperti atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dapat membantu menghubungkan antara produsen produk lokal dan pasar secara langsung maupun melalui investor,” kata Wamendag.
Wamendag memulai kunjungannya kali ini ke UMKM pengolahan produk susu Keju Lasi di Kabupaten Agam dan dilanjutkan ke Rumah Tenun Pusako di Kabupaten Tanah Datar. Para pelaku UMKM diharapkan dapat terus berinovasi dan mulai bersiap merambah pasar ekspor.
“Kementerian Perdagangan hadir dengan tindakan nyata untuk memberdayakan, bahkan membantu UMKM agar bisa mengekspor produknya. Melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) di bawah Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), pelaku UMKM juga dapat mengikuti berbagai pelatihan,” tutur Wamendag.
Berbagai layanan di PPEI yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha seperti pelatihan ekspor, program pendampingan ekspor, seminar web, serta berbagai kegiatan terkait melalui Youtube dan microlearning. Selain itu, terdapat layanan di Ditjen PEN yang juga dapat dimanfaatkan pelaku usaha, yaitu layanan informasi pasar ekspor, pengembangan desain produk, dan promosi ekspor
Di samping melakukan kunjungan UMKM, Wamendag juga meninjau Pasar Sungai Tarab di Kabupaten Tanah Datar. Hal ini khususnya guna memantau harga minyak goreng (migor) curah.
“Harga migor curah di Pasar Sungai Tarab Rp15.000/kg. Dengan kata lain, harga migor di pasar Tarab di bawah harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg,” jelas Wamendag.
Wamendag menegaskan, pemerintah akan terus berupaya menyediakan migor curah dengan harga yang terjangkau. Upaya tersebut dilakukan dengan terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bapok, khususnya migor ke pasar rakyat. Hal itu bertujuan mendapatkan informasi dan data secara langsung.
(Stev/KendagRI)