MANADO – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Deklarasi pembentukan DPW IKAPPI Sulut, Jumat (9/9/2022) bertempat di Kawasan Jalan Roda (Jarod) Pasar 45 Kota Manado.
Ketua DPW IKAPPI Sulut Ferry Keintjem, SE.Ak yang didampingi Sekretaris DPW IKAPPI Sulut Zulkifli Dukalang dalam kesempatan tersebut memperkenalkan dan mensosialisasikan keberadaan IKAPPI Sulut ke sejumlah undangan yang mayoritasnya kaum pedagang lewat temu muka yang bertajuk “Temu Sapa IKAPPI SULUT, Bersama Pedagang, untuk Pedagang yang Sejahtera dan Berdaya Saing.”
“IKAPPI merupakan wadah berhimpunnya pedagang pasar dan pedagang kecil di Indonesia. IKAPPI Sulut hadir untuk memperjuangkan hak-hak pedagang di Sulut berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan memberikan advokasi dan bantuan hukum atas segala bentuk permasalahan dari pedagang pasar dan pedagang kecil,” ucap Keintjem mengawali penyampaiannya.
Menurut Keintjem, hadirnya IKAPPI di Sulut untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang yang sejalan dengan ekonomi kerakyatan.
“IKAPPI juga sebagai organisasi yang membina serta melakukan pendidikan dalam rangka peningkatan ekonomi pedagang,” ucapnya.
Lebih lanjut Keintjem juga mejabarkan, jika IKAPPI akan ikut serta meningkatkan potensi pasar domestik agar mampu bersaing di tingkat regional.
“Terwujudnya pedagang dan pengusaha pasar yang mandiri, bermartabat, bertanggungjawab, peduli dan sejahtera, menjadi tujuan utama dari IKAPPI,” tegas mantan Dirut PD Pasar Manado ini.
Pada kesempatan tersebut, Keintjem juga mengajak para pedagang untuk masuk dan ikut bergabung serta berjuang bersama IKAPPI demi kesejahteraan pedagang di Sulut.
“Mari bergabung bersama IKAPPI Sulut dan bersama-sama kita perjuangkan kesejahteraan pedagang berlandaskan Pancasila yang sejalan dengan ekonomi kerakyatan. IKAPPI terbuka untuk semua pedagang, bukan sebatas untuk pedagang pasar saja, namun termasuk pedagang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan di mana saja, seperti pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan lainnya,” tutup mantan direktur salah satu Bank swasta ini.
(Budi)