Manadosulutnews.comMINUT–Diduga hampir hilangkan nyawa para penambang serta tak mampu menunjukan hak kepemilikan atas lokasi tambang yang diklaim, begitulah sikap PT MSM/TTN yang terpantau saat melakukan aksi penutupan paksa terhadap lokasi tambang emas di Tatelu, Kamis (8/6) kemarin sekira pukul 13:00 Wita.
Kejadian tersebut saat salah satu utusan perusahaan yang diduga Kepala Chief Security Officer memerintahkan para security untuk menutup paksa lubang tambang, padahal didalam masih ada para pekerja yang mencari nafkah untuk anak istri.
Awalnya, salah satu utusan pihak perusahaan tersebut memberitahukan status lahan tersebut kepada para pemilik lubang dan para pekerja.
“Status lahan ini sudah naik diranah hukum. Dan sudah berproses di Polres Minut, penyidiknya pak akson, dan sudah masuk ke proses penyidikan,” kata pria yang memakai kemeja biru topi warna cokelat serta menggunakan masker putih ini.
Lanjut dia, terakhir tanggal 21 bulan lalu ada surat dari Kapolres yang ditanda tangani, Kasat Reskrim bahwa tidak ada lagi aktivitas di tambang.
“Sesuai perintah undang-undang tidak ada lagi aktifitas untuk menambang dilokasi ini, jadi dianggap ilegal. Selanjutnya diaserahkan ke Pam Obvid dan pihak Polsek, serta pihak security untuk ditutup sekarang,” katanya sambil bungkam saat ditanya para awak media terus meninggalkan tempat tersebut.
Mendengar hal tersebut, sontak para pemilik lubang serta pekerja lainya yang ada dilokasi tersebut langsung naik pitam, sampai berteriak untuk memberitahukan kepada pihak perusahaan masih ada para pekerja didalam lubang.
“Pak ada orang didalam, mana bukti surat kepemilikan kalian, jangan lari kami ingin lihat bukti kepemilikan kalian,” teriak para pemilik lubang dan para pekerja.
“Pak kasihani kami, kami hanya mau cari makan, kalau kamu mengaku orang tua kami, maka kasihani kami sebagai anakmu. Jangan paksa kami pak,” kata Wazeng salah satu pemilik lubang.
Usai kejadian tersebut sempat terjadi ketegangan serta aksi adu mulut antara para pemilik lubang dan security serta pihak perusahaan. Kondisi langsung redah usai ditangani pihak kepolisian dan TNI.
Perlu diketahui bersama, polemik saling mengklaim hak milik antara beberapa para pemilik lubang tambang emas Tatelu dengan pihak PT MSM/TTN terus bergulir sampai saat ini.
Pasalnya, pihak perusahaan tetap ngotot bahwa area tersebut milik mereka, namun hingga saat ini pihak perusahaan tidak mampu menunjukan legalitas serta hak kepemilikan.
(*)