MINAHASA– Penjabat Bupati Minahasa, Dr Jemmy S. Kumendong MSi, Senin (16/10) menerima audensi dari PT PLN Nusantara Power Minahasa, Senin (16/10/2023) bertempat di ruang kerja Bupati Minahasa.
Pihak PT PLN Nusantara Power Minahasa yang diwakili oleh Manager PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa, Andreas Arthur Napitupulu, Assistant Manager OPHAR II, Assistant Manager KKU, Witnes Makasidamo, Manager PLTA Tonsea Lama, Manager PLTA Tanggari Aminudin Wahib, Pejabat lingkungan Fathia Asmi, Staf Abi Karomi, Edo Susanto, Kevin Kureba, Mardiano Waworundeng diterima langsung oleh Bupati Minahasa.
Pada kesempatan tersebut pihak PLN menyampaikan sejumlah persoalan yang terjadi akibat kemarau panjang sehingga menyebabkan trending penurunan beban. Sehingga diperlukan berbagai kiat untuk berupa meningkatkan kembali pasokan ketersediaan listrik bagi kebutuhan di Sulawesi Utara.
“Adanya fenomena penurunan beban terjadi di PLTA Tanggari dan Tonsea Lama yang mencapai 67 persen. Untuk itu diperlukan berbagai analisa hingga pemetaan dan pengerukan DAS Tondano, tentunya dengan metode pengerjaan. Terkait kinerja akan disosialisasikan nanti ke masyarakat,” kata Andreas Napitupulu.
Lanjutnya, untuk target kerja proses pengerukan akan dimulai pada Bulan Oktober ini, dan direncanakan akan selesai pada Desember 2023.
“Butuh sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat yang diharapkan dari pengerukan ini. Termasuk pengangkatan sedimen dan sampah. Tentunya juga butuh pendampingan dari masyarakat Minahasa,” ungkap Andreas.
Terkait hal ini, Penjabat Bupati Minahasa, Dr Jemmy S. Kumendong MSi, menegaskan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin. Terkait hal ini penting juga ada kajian-kajian sehingga dieliminasi berbagai dampak negatif yang akan terjadi, entah itu dalam jangka waktu singkat atau satu dua tahun kedepan.
“Yang pasti pengerjaan yang berdampak positif bagi masyarakat akan disupport penuh oleh pemerintah Minahasa,” ujar Bupati Kumendong didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan W. Talumewo sembari menambahkan
Sebelumnya akan ada diskusi dengan akademisi sehingga rencan tersebut bisa diformulasikan lebih baik.
(Budi)