MINUT— Stunting merupakan sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusiannya. Untuk itu Pihak Puskesmas Wori melalui dr. Yulia Wullur MARS menjelaskan penyebab Stunting ini dikarenakan kurangnya gizi sejak awal kehidupan.
“Stunting terjadi dari 1000 masa kehidupan dalam artian dimulai dari awal kehamilan bukan dari lahir. Jadi, dengan memperbanyak asupan gizi disaat hamil bisa mencegah terjadi Stunting bagi anak,” ujar Wullur didampingi Yuliana Da Costa St Gizi.
Dirinya mengimbau agar ibu-ibu saat hamil terus ke posyandu atau menghubungi perawat yang ada di Puskemas untuk mendapatkan pengetahuan tentang makanan bergizi yang bisa dikonsumsi saat hamil dan bagaima cara merawatnya.
“Tentunya setelah melahirkan penting juga bagi ibu-ibu untuk membawa anak ke imunisasi juga cara memberikan tambahan,” kata Wullur mengimbau.
Lanjutnya dalam pencegahan akan Stunting ini Air Susu Ibu (ASI) sangatlah penting. Sebab menurut Wullur sering dijumpai di lapangan Ibu-ibu lebih memilih instan dengan memberikan susu formula kepada anak-anak.
“Apalagi akses untuk membeli susu formula sudah lebih gampang jadi ibu-ibu lebih memilih memberikan susu formula dibanding ASI. Padahal, ASI sendiri lebih baik bagi kesehatan anak termasuk pencegahan akan Stunting ini,” tutur Wullu usai mengadakan posyandu di Desa Tiwoho.
“Untuk itu saya mengimbau kepada Ibu-ibu untuk lebih baik memberikan ASI serta makanan olahan sendiri dibandingkan susu formula atau makanan-makanan yang dibeli misalnya sun sebab itu tidak baik bagi kesehatan anak,” tambah Wullur mengimbau.
Sementara itu, Hukum Tua (Kepala Desa) Tiwoho Sonly Woy SE menjelaskan, guna mencegah akan Stunting ini pihaknya telah merencanakan hal lain sebagai langkah awal pencegahan akan hal tersebut.
“Nanti saja kalau pembangunannya sudah selesai. Mengingat di Desa saya sudah ada kurang lebih 10 anak penderita Stunting jadi sebagai pemerintah Desa saya sudah memiliki langkah awal pencegahannya,” kata Woy.
“Jadi, saya imbau kepada masyarakat Tiwoho untuk terus memperhatikan hal-hal yang telah di beritahukan oleh petugas-petugas yang ada di Puskesmas sebab itu baik demi kesehatan kita,” tambah Woy mengimbau.
Sebagai tambahan untuk penderita Stunting di Kecamatan Wori hingga Agustus 2019 sebanyak 80 orang.
(Rivo)