MINUT–Suasana di Perumahan Agape Griya Tumaluntung Kecamatan Kauditan telah kondusif. Hal tersebut dipastikan Dandim 1310 Bitung, Letko Inf H Kusnandar Hidayat, S Sos dan Kapolres Minut AKBP Grace Rahakbau, SIK saat Konferensi Pers di Mapolres Minut, Kamis (30/01), sore tadi.
Kapolres Minut AKBP Grace Rahakbau menegaskan, bahwa masalah keamanan menjadi tanggung jawab Polres Minut dan Kodim 1310 Bitung bersama jajarannya.
“Sejak tadi malam kami sudah lakukan pengamanan, sehingga Puji Tuhan, Alhamdulilah, pagi ini suasana boleh kembali kondusif,” ungkap Grace.
Kapolres menuturkan, pihaknya dan Kodim 1310/Bitung mengimbau kepada masyarakat Minut, agar menjaga keamanan bersama, karena apa yang sudah kita punya saat ini soal kedamaian itu harus kembali kepada kita.
“Ingat pepatah bahwa torang samua bersaudara, mari pertahankan NKRI Harga Mati,” pintahnya.
Lanjtunya, untuk orang -orang yang dicurigai dalam kegiatan semalam, pihaknya sudah mengamankanya. Salah satu diantaranya sudah ada di Mapolda Sulut, karena hak pemeriksaan dilaksanakan di Polda.
“Yang satunya lagi, akan dibawa ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan. Kami berharap semua pihak boleh berkepala dingin, sehingga apa yang diharapkan dapat selesai dengan baik. Kami sangat menyesali kejadian ini, karena kami ketahui bersama bahwa masyarakat Minut memiliki toleransi yang tinggi, sangat ramah dan bisa menerima perbedaan dengan siapa saja,” beber Kapolres.
Kapolres memohon untuk mempercayai keamanan serta menjamin keamanan ditengah masyarakat dan meminta permasalahan ini diserahkan sepenuhnya kepada institusi Polri dalam penindakan selanjutnya.
“Aparat dan masyarakat di wilayah Perum Griya Agape, akan segera memperbaiki sambil menunggu ijin untuk dijadikan tempat ibadah resmi. Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa dan kita semua adalah Satu Tanah Air, Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 1310 Bitung, Letko Inf H Kusnandar Hidayat, S Sos menerangkan, lokasi yang disebut tempat ibadah itu, bukanlah Mesjid melainkan sebuah Balai Pertemuan.
“Sampai saat ini, belum ada surat ijin kalau itu adalah Mesjid. Tapi, bisa dipakai untuk sholat karena ada kebijakan saat kita berkoordinasi dengan pihak pemerintah selama Bulan Suci Ramadhan, tahun lalu. Kepada masyarakat Minut, mari kita cintai kota kelahiran kita, karena kalau bukan kita, siapa lagi. Tapi, kalau ada hal-hal yang kurang berkenan di tengah masyarakat, itu hal wajar. Ingat, kabupaten ini ada aparat, jadi jangan main hakim sendiri,” kuncinya (Rivo)