Minahasa Selatan, MSN – Kementerian Perdagangan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok (bapok). Beberapa komoditas bapok mengalami fluktuasi harga, namun secara umum cukup stabil dan kondusif.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat meninjau Pasar Amurang di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Selasa (13/02/2024). Turut mendampingi Wamendag Jerry, Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Minahasa Selatan Inge I. P. Tengor.
‘‘Kementerian Perdagangan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok. Hasil dialog dengan para pedagang, memang harga komoditas beras, gula pasir, dan cabai merah keriting mengalami fluktuasi harga. Namun, ketersediaan stok aman dan terjaga. Itu yang penting. Apabila ketersediaan stok aman, harga pasti akan kembali normal,” ungkap Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry mengungkapkan, ketersediaan stok bapok yang aman dan terjaga saat ini merupakan hasil dari kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kementerian Perdagangan akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan bapok bagi masyarakat.
“Kementerian Perdagangan pasti melakukan pengecekan dan pemantaun harga bapok secara rutin. Kami melihat dan mendengar langsung aspirasi dan kebutuhan yang ada di pasar. Itulah salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada pedagang dan masyarakat,” ujar Wamendag Jerry.
Berdasarkan pantauan, harga bapok di Pasar Amurang tercatat beras medium Rp15.000/kg, bawang putih honan Rp40.000/kg, bawang merah Rp42.000/kg, cabai rawit merah Rp25.000/kg, cabai merah keriting Rp40.000/kg, gula pasir Rp19.000/kg, minyak goreng Minyakita Rp16.000/liter, daging ayam Rp34.000/kg, dan tepung terigu Rp12.000/kg.
Fasilitasi dan Pembinaan Pasar Rakyat
Setelah meninjau Pasar Amurang, Wamendag Jerry menghadiri kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Pasar Rakyat di Gedung Serbaguna Pasar Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Turut hadir Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Minahasa Selatan Inge I. P. Tengor.
Pada kesempatan ini, Wamendag Jerry menjelaskan Kementerian Perdagangan telah melakukan pembenahan pasar rakyat sebanyak 5.352 unit dalam periode 2015–2023. Revitalisasi diperlukan untuk keamanan dan kenyamanan pedagang dalam mempromosikan produk unggulan daerah serta kelancaran logistik pasar.
“Selain membangun dan merevitalisasi pasar rakyat, Kementerian Perdagangan juga melaksanakan program digitalisasi untuk mendorong para pedagang dan pengelola pasar rakyat memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan kegiatan perdagangan. Hal ini penting sebagai antisipasi agar pedagang dan pengelola pasar rakyat dapat bersaing dengan pedagang yang berjualan secara daring,” imbuh Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menambahkan, transformasi digital pada proses bisnis pedagang pasar rakyat bersifat end to end. Transaksi yang biasanya dilakukan secara luring dengan menggunakan uang tunai menjadi daring dengan berbasis aplikasi.
Wamendag Jerry meneruskan, pedagang dapat merasakan berbagai keuntungan dari transformasi digital pasar rakyat. Pertama, memperluas cakupan pemasaran karena dapat menjangkau pembeli dari daerah yang lebih jauh. Kedua, memberikan pilihan transaksi yang lebih beragam.
Tidak hanya menggunakan tunai, tetapi juga dapat menggunakan transaksi nontunai seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Ketiga, pencatatan keuangan pedagang dapat lebih tersusun rapi sehingga membuka peluang mendapatkan pendanaan modal yang lebih besar.
(Stev/KemendagRI)