MANADO – Perkumpulan pemberdayaan masyarakat dan pendidikan konservasi atau lebih dikenal YAPEKA terus menunjukkan eksistensinya dalam menjaga ekosistem pesisir.
Kali ini, YAPEKA Sulawesi Utara (Sulut) bersama Mudung Family dan pemuda Tarabitan melakukan monitoring serta transplantasi karang di area Desa Tarabitan, Jaga 5, Kec Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Rabu (29/09/2021).
Koordinator YAPEKA Sulut, Efra Wantah ketika diwawancarai awak media, Kamis (30/08/2021). Ia mengatakan, karang yang dibersihkan alga-nya dan dilakukan transplantasi karang itu milik Dinas kelautan dan perikanan (DKP) Provinsi Sulut yang ditempatkan sejak tahun 2019 di Desa Tarabitan.
“Saat monitoring kami membersikan alga-alga pada karang yang bisa menganggu pertumbuhan,” ungkap Efra sembari menyebut karang yang dibersihkan
sebanyak 50%.
Adapun kerusakan yang ditemukan saat melakukan monitoring di lapangan. “Saya melihat adanya kerusakan pada karang tersebut, mungkin diakibatkan oleh badai, dan kami mencoba merapikannya kembali untuk diselamatkan. Yang sudah mati diganti karangnya lagi,” tuturnya sambil berkata yang rusak kebanyakan jenis genus Acropora dengan bentuk karang meja dan cabang.
“Untuk mencegah kerusakan lebih banyak, kedepannya kami akan mengajak masyarakat Tarabitan untuk bersama-sama melakukan monitoring baik wilayah transplantasi maupun terumbu karang didalam kawasan perlindungan Laut,”ujarnya.
Ia pun berharap, apa yang dilakukan oleh YAPEKA Sulut bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat setempat. ” YAPEKA saat ini kegiatannya berada di 2 kabupaten di Sulut yaitu Minut dan Sangihe. Untuk Minut Yapeka mendampingi 5 desa yaitu Tarabitan, Bahoi, Bulutui, Gangga Satu dan Likupang Dua. Sedangkan di kabupaten Sangihe Yapeka mendampingi 4 Desa yaitu, Bukide Timur, Bukide, Batuwingkung dan Bulo,” tutur dia.
Kegiatan yang dilakukan YAPEKA menjadi bagian dari IKI Projek terdiri dari beberapa kegiatan dan didukung organisasi seperti Dugong MOU, CMS, Federal Ministy For The Enverionment, Nature Conservation and Nuclear Safety, Blue Ventures, United Nations Environment Programme, dan didukung oleh komunitas lokal Sulut Mudung Family.
(***)