JAKARTA– Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengapresiasi keberhasilan PT Indoto Tirta Mulia atas ekspor perdana produk alas kaki di tengah pandemi Covid-19. Produk tersebut diekspor ke Singapura dengan nilailebih dari Rp500 juta. Pengiriman ekspor perdana dilaksanakan pada hari ini, Jumat (26/6/2020).
PT Indoto Tirta Mulia adalahusaha kecil menengah (UKM) yang menjadi salah satu peserta Export Coaching Programpada 2019.Export Coaching Program adalah program pendampingan ekspor bagi pelaku UKM yang diinisiasi Kementerian Perdagangan melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.
“Keberhasilan PT Indoto Tirta Mulia mencetak ekspor membuktikan bahwa pandemi tidak menyurutkan langkah UKM untuk terus berkarya dan breprestasi. Kementerian Perdagangan yang menjadi bagian dari keberhasilan ini juga sangat bangga atas kegigihan PT Indoto Tirta Mulia memanfaatkan peluang di tengah pandemi Covid-19,”ungkap Mendag.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan juga menyampaikan hal senada.
“Pencapaian ekspor yang diraih ini merupakan hasil dari komitmen dan kerja keras pelaku usaha dalam program pendampingan ekspor, yang didukung oleh kerja sama yang baik antara PPEI, tim fasilitator, dan dinas di daerah,“ jelas Kasan.
Export Coaching Program, lanjut Kasan, dimaksudkan agar para pelaku usaha mampu menjalankan bisnis ekspor secara efektif, melakukan perbaikan dan peningkatan untuk berbagai halseperti manajemen, produksi, promosi, pemasaran, serta saat berlangsungnya proses ekspor. Menurut Kasan, pada Januari–Juni 2020,Export Coaching Program telah mmencetaktiga UKM yang berhasil mengeksporsecara langsung, yakni ke Spanyol, Korea Selatan,dan Singapura. Sementara di tahun 2019, Export Coaching Program mencatatkan prestasi dengan mencetak 41 eksportir baru.Sementara itu, Kepala Balai Besar PPEINoviani Vrisvintati menjelaskan, program pendampingan ekspor merupakan kegiatan pembinaan bagi pelaku usaha berorientasi ekspor untuk mencapai kondisi siap ekspor (ready to export) melalui serangkaian kegiatan yang berlangsung kurang lebih selama satu tahun.
Program pendampingan ini terdiri dari delapan tahapan kegiatan, yakni lokakarya (workshop)dan verifikasi perusahaan, training of exporter, pendampingan produk, pendampingan pengembangan pasar (market development), training of exporterlanjutan, penjajakan kesepakatan dagang (business matching), progress monitoring, hingga evaluasi. Selama tahun 2020,kegiatan Export Coaching Program dilaksanakan di empat daerah yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya,dan Banyuwangi. Targetnya, sebanyak 100 perusahaan dapat menjadi eksportir baru. Namun, dikarenakan sejumlah kendala akibat pandemi global, termasuk kebijakan pemerintah di daerah, Export Coaching Programwilayah Jawa Barat untuk tahap ke-2 sampai denganke-8 akan dilanjutkan di tahun 2021.
Adapun ekspor alas kaki Indonesia pada Januari–April 2020 tercatat sebesar USD1,76 miliar. Nilai ini meningkat 15,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar USD1,52 miliar. Sedangkan ekspor produk alas kaki pada 2019 mencapai USD4,41 miliar.
(YMP/Humaskemendag)