JAKARTA, Manadosulutnews- Kementerian Perdagangan RI, saat ini tengah mengupayakan berbagai cara untuk mitigasi ekonomi agar bisa menjadi prioritas . Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, saat melakukan kunjungan bersama Wakil Menteri Jerry Sambuaga ke salah satu kantor media di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Menurutnya, pandemi di satu sisi menghambat jalannya ekonomi, tetapi di sisi lain juga mempunyai peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan.

“Karena itu, kita harus melihat apa saja yang bisa dimaksimalkan saat ini. Kementerian Perdagangan sendiri melihat ada tiga kategori yang bisa dioptimalkan dalam perdagangan yaitu, Produk apa yang positif selama pandemi, Produk baru apa muncul akibat pandemi dan Produk apa yang pulih pasca pandemi,” Ungkap Mendag ketika dimintai keterangan wartawan.

Lanjutnya, perdagangan sendiri disebut akan menjadi kunci dalam masa pandemi ini karena perdagangan adalah indikasi nyata dari berjalannya ekonomi masyarakat, baik di sektor riil maupun keuangan.
Untuk perdagangan luar negeri, Indonesia sampai saat ini masih mencatat surplus hingga USD 5,5 M.
Sementara, menurut Wamendag Jerry Sambuaga mengatakan bahwa kinerja itu positif dan harus terus dijaga.
“Kondisinya memang banyak negara sedang mengalami masa sulit. Kita bersyukur masih bisa mencatat surplus yang cukup baik. Tapi tentu saja kita harus bekerja keras untuk menjaga dan meningkatkannya,” kata Jerry.
Kemendag sendiri saat ini tengah terus mengupayakan transformasi dalam perdagangan, termasuk penggunaan teknologi digital.
“Kita memang harus bertransformasi termasuk dalam perdagangan. Pandemi ini justru menjadi momentum kita, itu hikmah positifnya. Ada beberapa sektor yang akan dimaksimalkan, e-commerce itu sendiri, optimalisasi produk-produk berbasis teknologi tinggi, sistem data yang modern dan sebagainya,” tambah Jerry.
Lanjut dikatakan Wamendag Jerry bahwa Presiden Joko Widodo mempunyai program digitalisasi pasar yang akan diimplementasikan oleh Kementerian Perdagangan. Titik awal yang paling sederhana adalah dalam sistem pembayaran dan akan terus dikembangkan pada aspek perdagangan yang lain.
“Sistem pembayaran jadi titik awalnya. Dan dari situ bisa mencakup aspek perdagangan yang lain. Misalnya dalam aspek logistik dan manajemen supply. Dengan digitalisasi pembayaran kita bisa mendapatkan data riil mengenai jumlah barang yang dijual, stok dan ini akan berimbas ke perencanaan produksi. Jadi, perdagangan akan lebih efektif karena barang yang diproduksi dan didistribusikan sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Ini akan menekan ongkos di semua aspek, termasuk bagi pedagang-pedagang kecil. Mereka tahu jenis apa saja yang perlu distok dan seperti apa strategi mereka,” jelasnya.
Dalam kunjungan itu, Menteri dan Wakil Menteri Perdagangan didampingi oleh pejabat-pejabat eselon 1. Ini adalah kunjungan pertama seluruh jajaran Kementerian Perdagangan setelah dilakukan pelantikan beberapa pejabat eselon 1 dan 2. Dengan dukungan para pejabat yang sudah ada dan baru dilantik Menteri dan Wakil Menteri Perdagangan optimis bisa bekerja lebih maksimal.
“Kementerian Perdagangan butuh orang-orang yang luar biasa. Bukan hanya pekerja keras tetapi juga berdedikasi. Kami mempunyai tugas strategis untuk mengamankan perdagangan dalam negeri dalam hal ketersediaan barang dan kestabilan harga. Itu membutuhkan usaha dan koordinasi yang luar biasa. Lalu, ke luar kita juga menjadi yang terdepan dalam mewujudkan visi presiden untuk meningkatkan ekspor. Ini juga misi yang menantang, baik dalam memperluas akses perdagangan melalui perjanjian perdagangan, meningkatkan daya saing produk dan menyelesaikan sengketa perdagangan. Saya dan Pak Menteri bersyukur didukung oleh pejabat-pejabat hebat, kami mengapresiasi kerja keras mereka,” tutup Jerry.
(J.Polak)