JAKARTA– Wakil Menteri Perdagangan, DR Jerry Sambuaga, yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam The Special AEM’s Virtual Conference Meeting on Covid-19 Response. Pertemuan itu sendiri membahas mengenai respon ASEAN dalam menghadapi Covid-19.

Dalam pandangannya, Wamendag Jerry Sambuaga menekankan perlunya kerangka institusi yang jelas dan sinergis serta langkah-langkah konkret untuk implementasinya. Pernyataan itu sendiri berkaitan dengan rencana pembentukan ASEAN High-Level Special Comission. Komisi tersebut bertugas untuk menindaklanjuti kesepakatan bersama ASEAN yang dibuat dalam AEM Plus Three di Vietnam dua bulan yang lalu.

” Indonesia menyambut baik rencana itu, tetapi harus dibuat jelas kerangkanya agar tidak overlap dengan badan-badan yang sudah ada khususnya ASEAN Coordibating Council Working Group on Public Health Emergencies. Seharusnya komisi baru menjadi pelengkap badan yang sudah ada,” kata Jerry.

Dalam pernyataannya, langkah sinkronisasi lembaga bisa dilakukan dengan menempatkan komisi baru tersebut sebagai lembaga ad-hoc dengan tujuan yang spesifik, punya kerangka waktu (timeline) yang jelas dan harus punya rekomendasi praktis dan konkret.
“Sekretariat ASEAN punya peran aktif di sini. Mereka harus punya mekanisme kerja agar kedua badan bisa berkolaborasi dengan baik.” Kata Jerry.

Untuk itu, Jerry mengajak seluruh menteri Perdagangan ASEAN untuk menginstruksikan pejabat senior untuk berkoordinasi dengan Sekretariat ASEAN.
AEM Plus Three dihadiri oleh seluruh menteri negara-negara ASEAN ditambah menteri perdagangan dari Jepang, Korea Selatan dan China. Pertemuan kali ini adalah tindak lanjut dari AEM yang digelar secara riil di Vietnam beberapa bulan yang lalu. Semua negara sepakat bahwa penting untuk menentukan langkah bersama guna memastikan kolaborasi seluruh negara ASEAN untuk melakukan mitigasi kesehatan dan ekonomi berjalan dengan baik.
Selain itu negara-negara ASEAN juga mewaspadai kemungkinan gelombang kedua Covid-19. Dalam bidang perdagangan dan ekonomi, menteri-menteri perdagangan ASEAN menggarisbawahi perlunya menjamin kelancaran perdagangan terutama untuk suplai barang esensial seperti APD dan obat-obatan serta kemungkinan produksi vaksin bersama.
Menanggapi hal itu, Wamendag mengatakan, pihak Indonesia mengapresiasi semangat kerjasama negara-negara ASEAN dalam bidang perdagangan dan ekonomi dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
” Indonesia mengapresiasi dan sangat senang dengan semangat kerjasama negara-negara ASEAN dalam perdagangan dan ekonomi dalam menghadapi wabah Covid-19. Sekarang tinggal bagaimana caranya mengimplemetasikannya sebaik-baiknya. Itu yang harus dirumuskan dan diwujudkan segera,” kata Jerry.
Menurut Jerry, Indonesia sendiri berkomitmen untuk menjaga keterbukaan perdagangan, menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang tidak perlu, meningkatkan penerapan teknologi digital dalam perdagangan dan mengimplementasikan semuanya dengan protokol kesehatan yang baik. Hal krusial lainnya yang perlu dilakukan adalah terus melakjkan pertukaran data penderita dan mitigasi Covid-19. Tidak lupa Indonesia menekankan perlunya penyelesaian perundingan RCEP maupun penerapan perjanjian-perjanjian internal ASEAN seperti ATIGA. Terakhir Jerry mengajak untuk melihat potensi-potensi di balik wabah ini.
“Kita mengajak semua negara ASEAN dan mitranya untuk melalukan hal yang sama dengan Indonesia. Kita waspada tapi tetap optimis. Ini masalah bagaimana kita beradaptasi. Kita harus mendorong adaptasi itu dalam tingkat regional ASEAN dalam konteks ini,” tutup Jerry.
(YMP/Humaskemendag)