Manado, Manadosulutnwes – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (PPKB) Kota Manado, Meisje Wollah mengatakan, selain menggunakan Implant, ternyata Intrauterine Device (IUD) yang merupakan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) cukup diminati kalangan ibu-ibu rumah tangga di Kota Manado untuk menjaga jarak kehamilan.
Hal ini dikatakan Meisje Wollah saat ditemui sejumlah wartawan diruang kerjanya, Senin (04/10/2021).
“Pada bulan September, Kota Manado meraih penghargaan atas pencapaian pelayanan IUD terbaik di seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Utara (Sulut). Jadi, dari pencapaian ini bisa dilihat, Kota Manado menjadi pengguna terbanyak yang menggunakan alat kontrasepsi ini di Sulut,” kata Wollah.
IUD yang dikenal dengan sebutan kontrasepsi spiral atau Coil, adalah perangkat kontrasepsi berukuran kecil, berbentuk ‘T’, mengandung tembaga atau levonorgestrel, yang dimasukkan ke dalam rahim.
Alat ini adalah salah satu bentuk kontrasepsi jangka panjang reversibel yang merupakan metode pengendalian kelahiran yang paling efektif. IUD bekerja dengan cara menghambat gerakan sperma menuju saluran rahim, sehingga dapat mencegah pembuahan untuk menjaga jarak antar kehamilan.
Menurut Wollah, pihaknya selalu berupayah untuk melakukan sosialisasi tentang pentinggya penggunaan alat kontrasepsi dalam menjaga jarak kehamilan. Bahkan dia mengungkapkan, banyak juga wanita yang tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi dikarenakan mempunyai kendala kesehatan tertentu.
Menyikapi hal itu, Wollah menyarankan para suami menggunakan metode kontrasepsi dengan cara memakai kondom atau dengan melakukan Vasektomi. Namun untuk melakukan Vasektomi, harus dengan persetujuan dari kedua belah pihak (suami-istri), karena Vasektomi bersifat permanen.
“Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen. Sehingga, untuk melakukan vasektomi harus dengan kesepakatan bersama dari pasangan. Hal tersebut dikarenakan, operasi untuk membuka kembali saluran sperma tidak selalu berhasil dilakukan,” ungkap Wollah.
Wollah juaga mengatakan, Vasektomi dilakukan dengan menjalani prosedur operasi yang dilakukan dengan cara memotong vas deferens, yakni saluran berbentuk tabung kecil di dalam skrotum yang membawa sperma dari testikel menuju penis. Meskipun demikian, dia memastikan bahwa metode ini tidak mempengaruhi kualitas vitalitas pria.
“Efek samping dari prosedur vasektomi sangatlah minim. Vasektomi tidak akan mempengaruhi tingkat libido, testosteron, ereksi, klimaks, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kehidupan seks. Selain itu, pasien vasektomi bisa langsung pulang ke rumah setelah dioperasi,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Wollah, bagi pasangan yang berencana melakukan pemasangan alat kontrasepsi, dapat mengunjungi tempat pelayanan yang resmi. Karena dalam melakukan hal ini, diperlukan orang yang berpengalaman di bidangnya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jika ingin melakukan pemasangan alat kontrasepsi, saya sarankan kepada warga untuk melakukannya di fasilitas kesehatan yang resmi, karena dilayani oleh bidan yang bersertifikat,” pesannya.
Lebih lanjut lagi Wollah mengatakan, dengan adanya metode kontrasepsi ini, tentunya dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga. “Intinya hal ini dilakukan, untuk menciptakan keluarga berencana yang berkualitas,” tandasnya.
(Stev)