MANADO – Prajurit Kodam XIII/Merdeka yang tergabung dalam Tim Terpadu Bencana Alam tanggap darurat, terus melancarkan aksinya di lokasi terdampak bencana walaupun bencana banjir yang melanda Provinsi Sulawesi Utara sudah surut, Sabtu (28/1/2023)
Hal ini berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitas dan rekonstruksi bencana.
Meski bencana alam banjir dan longsor di Kota Manado telah usai, tetapi rakyat masih mengharapkan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi dari prajurit TNI.
Untuk itu personel Kodam XIII/Merdeka yang terdiri dari Bekangdam XIII/Merdeka, Yonif Raider 712/Wiratama, Yonzipur 19/YKN dan Kikav 10/MSC sejumlah 250 orang diturunkan untuk membantu dan meringankan beban masyarakat yang terkena dampak pasca bencana banjir kemarin hari Jumat.
Sasaran lokasi pasca banjir dan longsor yang dibantu Prajurit Kodam XIII/Merdeka antara lain, wilayah Kecamatan Tuminting Masjid Darulsalam Bailang, Panti asuhan Asalam, Gereja Pantekosta Mahawu, Perum Permata klabat dan Masjid Taqwa Kecamatan Paniki, pembukaan jalan yang berdampak longsor di Desa Talawaan, Kelurahan Dendengan Dalam, dan Kelurahan Komo, SD dan SMP Alkhairat Komo Luar Kecamatan Wenang kota Manado.
Prajurit Kodam XIII/Merdeka dikerahkan guna membantu masyarakat dalam pembersihan rumah masyarakat yang terdampak longsor dan banjir seperti material lumpur dan genangan air, sasaran lain dalam kegiatan tersebut meliputi tempat-tempat fasilitas umum, Masjid, Gereja dan Sekolah.
Kehadiran rekan-rekan Prajurit di tengah-tengah masyarakat dalam membantu pasca bencana banjir kemarin sangat berarti dan ini salah satu bentuk wujud pengabdian serta dharma bakti prajurit kepada rakyat.
Tidak hanya itu Satuan Teritorial khususnya Korem 131/Santiago yang merupakan satuan koordinator wilayah binaan Provinsi Sulut ikut berperan menjadi garda terdepan dalam menyiapkan tempat evakuasi masyarakat serta sarana pengobatan dan makanan.
(Budi)