Jakarta, Manadosulutnews- Kreatifitas adalah kunci di kondisi apapun, termasuk di masa pandemi. Demikian dikatakan oleh Wamendag Jerry Sambuaga pada webinar “Talk to Milenial” yang diselengarakan HIPMI Medan Sabtu (17/10/2020).
Menurut Jerry generasi millennial dicirikan oleh kemandirian atau independensi, berbeda dengan Generasi X yang lebih tergantung pada struktur. Karena itu, kreatifitas seharusnya adalah fitur tak terpisahkan dari Millenial.
Wamendag selanjutnya mengatakan bahwa kreatifitas yang dipunyai millennial itu harus dimunculkan dan dikembangkan, terlebih saat terjadi pandemic seperti sekarang. Menurutnya, millennial yang merupakan native dalam hal penggunaan teknologi, harus melihat kreatifitasnya sebagai potensi untuk menyelesaikan berbagai masalah. Jika disalurkan dengan baik, maka kreatifitas itu bisa memberikan kontribusi yang besar baik bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
“Millenial itu native dalam hal penggunaan teknologi. Karena itu mereka punya struktur berpikir yang unik dan kreatif. Ini harus dimunculkan dan dikembangkan. Saya yakin dengan begitu akan dihasilkan solusi atas apapun masalah dan kondisi yang ada. Millenial yang kreatif akan menjadi solusi bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.”
Jerry menyebut, teknologi digital yang dikuasai millennial menjadi piranti yang sangat penting dalam masa pandemi. Jadi menurutnya, saat wabah Covid-19 seperti ini justru merupakan peluang yang sangat besar untuk memunculkan ide-ide baru.
“Saya bertemu dengan anak-anak muda kreatif yang membuat game online, aplikasi atau jaringan-jaringan baru. Dan di masa seperti sekarang mereka bisa berkembang dengan lebih baik daripada saat-saat sebelum wabah. Omzet mereka meningkat bahkan siap untuk go internasional.” Tutur mantan Anggota Komisi I DPR RI tersebut.
Wamendag yang juga masih termasuk kelompok millennial itu menyebut bahwa banyak sekali masalah di masyarakat. Ini menjadi tantangan yang bagus untuk diselesaikan para millennial. Karena itu, millennial harus punya visi masa depan dan optimism atas sebuah kondisi.
“Kalau ada masalah jangan berhenti pada masalah itu saja, tetapi punyailah visi yang menggambarkan keadaan yang lebih baik. Dari visi itulah kita bekerja keras dengan kreatifitas untuk menemukan solusi. Itulah wujud optimisme. Jadi, yakinlah akan adanya solusi lalu bekerja keras mencapainya.”
Wamendag mengatakan bahwa tantangan pandemi bukan hanya dihadapi oleh millennial secara personal. Negarapun menurutnya menghadapi tantangan serupa. Oleh karena itu pemerintah juga dituntut untuk kreatif. Salah satu bentuk kreatifitas itu diwujudkan oleh Kementerian Perdagangan dengan meluncurkan digitalisasi pasar.
Jerry menyebut digitalisasi pasar adalah solusi agar transaksi bisa berjalan sesuai dengan kaidah protocol kesehatan, memperluas jangkauan perdagangan masyarakat dan menciptakan peluang-peluang baru. Digitalisasi pasar juga merupakan pintu untuk memperkenalkan masyarakat terhadap transformasi teknologi yang kian massif.
“Jadi digitalisasi pasar bukan hanya menyelesaikan masalah dalam perdagangan itu sendiri, tetapi juga punya dampak luas dalam perspektif sosial.” Kata Wamendag.
Talk to Millenial adalah webinar yang diselenggarakan oleh HIPMI Medan. Selain menghadirkan Wamendag Jerry Sambuaga, hadir juga dalam acara tersebut Ajib Hamdani (Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI), Palacheta S Subianto (Ketua Umum BPC HIPMI Medan) dan Arrovy Yandasasmita (Ketua Umum BPC Bandung).
Millenial sendiri merupakan generasi yang merupakan bagian dari bonus demografi Indonesia. Oleh karena itu, Wamendag menilai perlu memberikan pembekalan dan motivasi terus menerus kepada millennial agar mampu mengembangkan dirinya. Dengan begitu diharapkan milenial akan bisa berkontribusi secara optimal kepada masyarakat dan negara.
(JP).