TNI Manunggal Membangun Desa atau lebih familiar dengan istilah TMMD adalah salah satu wujud operasi bakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah serta komponen bangsa lainnya, yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah perbatasan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan, dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.
Program TMMD merupakan program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, kementerian, lembaga non pemerintah dan pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat di wilayah masing-masing. Selain itu, ini juga merupakan bagian komitmen TNI Angkatan Darat untuk ikut membangun bangsa dan negara bersama komponen bangsa lainnya secara sinergi dan berkesinambungan.
Secara substansial, TMMD dapat dipandang sebagai tesis keterlibatan TNI dalam pembangunan pedesaan, sedangkan dari sisi formula, TMMD menjadi lompatan metodologi pembangunan yang mengacu pada kesederhanaan, kebersamaan dan koordinasi lintas sektor fungsi dari beberapa instansi atau lembaga.
TMMD yang senantiasa dilaksanakan secara berkesinambungan ini adalah suatu program terpadu TNI, khususnya TNI Angkatan Darat dengan pemerintah daerah yang bertujuan untuk mempercepat akselerasi pembangunan daerah dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama daerah yang menjadi lokasi program tersebut. Selain itu, juga dimaksudkan sebagai upaya mempererat kamanunggalan TNI dengan rakyat yang telah menjadi salah satu pilar untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejarah telah membuktikan berkat sinergitas, soliditas dan solidaritas serta kebersamaan yang erat antara rakyat dengan TNI yang sering diistilahkan dengan “kemanunggalan” beserta komponen bangsa lainnya, bangsa Indonesia telah mampu berdiri menjadi bangsa yang merdeka dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Sebagai sarana menjaga kemanunggalan TNI dengan rakyat, maka dibentuk suatu kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama antara TNI dan rakyat serta seluruh komponen bangsa lainnya. Salah satu program untuk mewujudkan semua itu, adalah program TMMD yang dilaksanakan secara serentak di seluruh pelosok nusantara secara konsisten dan berkesinambungan.
Kemanunggalan TNI dengan rakyat yang saat ini dikenal dengan sebutan TMMD, dulunya disebut ABRI Masuk Desa atau AMD. Kegiatan ini pertama kali dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan/ Panglima ABRI, Jenderal TNI M. Jusuf pada tahun 1980, dan pertama kali dilaksanakan secara serentak di seluruh tanah air (20 Agustus – 04 September 1980), termasuk untuk Kodam XIII/Merdeka (waktu itu) acara pembukaannya dipusatkan di Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa oleh Pangdam XIII/Merdeka, Brigjen TNI Rudini.
Sebagaimana TMMD (AMD) ke-1 TA. 1980, maka TMMD ke-113 TA. 2022 yang dilaksanakan selama dua puluh delapan hari ( 11 Mei – 09 Juni 2022), di wilayah Kodam XIII/Merdeka dilaksanakan pada dua lokasi atau tempat berbeda, masing-masing Desa Molingkapoto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dengan sasaran fisik berupa pembukaan jalan tani sepanjang 1,025 meter, pembuatan plat duicker tiga unit, dan pembuatan drainase. Sedangkan pada Desa M….. Kecamatan Bolaangitang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan sasaran fisik berupa pembukaan jalan tani sepanjang 1,025 meter, pembuatan plat duicker tiga unit, dan pembuatan drainase.
menggelar paparan oleh Dansatgas TMMD dan para Pejabat Penerangan yang disaksikan dan diterima langsung oleh Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Denny Tuejeh, di Makodam, Rabu (27-4-2022). Selaku pengendali kegiatan operasional TMMD, Pangdam XIII/Merdeka ingin meyakinkan sampai sejauh mana kesiapan Satgas TMMD ke-113 ini untuk pelaksanaannya.”ungkap Pangdam.
TMMD adalah salah satu wujud operasi Bhakti TNI yang bekerja sama dengan lintas sektoral antara TNI, Kementerian/lembaga Pemerintah dan Pemda serta komponen bangsa lainnya.
TMMD ke-113 dilaksanakan di dua Kodim yaitu Kodim 1303/Bolmong dan Kodim 1314/Gorontalo Utara. Kodim 1303/Bolmong mempunyai sasaran fisik diantaranya membuka jalan dari desa Bohabak ke perkebunan Ratapinang sepanjang 2800 Meter dengan lebar 6 Meter. Sedangkan Kodim 1314/Gorontalo Utara sasaran fisik pembuatan jalan/peningkatan jalan tani dari desa Molingkapoto sampai desa Molingkapoto Selatan sepanjang 1.025 Meter dan lebar 6 Meter. Selain sasaran fisik masing-masing Kodim juga mempunyai sasaran non fisik diantaranya penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang kesehatan, bela negara, wawasan kebangsaan, pertanian dan penanggulangan bencana.
Dalam program TMMD tahun ini selain di titik beratkan untuk membantu kesulitan masyarakat, juga terdapat Lomba Karya Jurnalistik (LKJ) oleh insan penerangan dan Wartawan diantaranya, para Kapendam dan Para Kapenrem dan wartawan media online, cetak dan media elektronik, dengan mengusung tema,”TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI”.
Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Inf Jhonson M. Sitorus dalam paparannya menyampaikan bahwa, materi LKJ TMMD yang dilombakan dalam bentuk artikel, opini, tajuk dan berita, bagi media cetak/online, sedangkan media Elektronik dalam bentuk berita/feature yang sudah di tayangkan di Televisi.
Lebih lanjut Jhonson Sitorus menambahkan Pembukaan lomba dimulai minggu ke IV Maret sampai dengan selesai pelaksanaan TMMD minggu ke II bulan Mei, sedangkan Penilaian lomba mulai minggu ke II bulan Mei sampai dengan minggu ke II bulan Juni. Nantinya bagi peserta lomba yang menang akan menerima hadiah pada minggu I bulan Juli saat Rakornis TMMD ke-114. Hadiah yang diperebutkan berupa Uang tunai, Tropi dan Piagam. Kategori juara Kapendam Rp. 20 Juta, Rp.15 Juta dan Rp. 10 Juta. Sedangkan kategori juara Kapenrem dan Wartawan, Rp. 15 Juta, Rp. 10 Juta dan Rp. 7,5 Juta.”tambah Sitorus.
Turut hadir dalam paparan tersebut antara lain: Kasdam, Irdam, Kapoksahli, Danrem 131/Stg, Asrendam para Asisten dan para Kabalakdam XIII/Merdeka.
(red/Pendam)